SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa, termasuk dalam pengembangan pendidikan berbasis olahraga.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui peresmian rehabilitasi sarana dan prasarana (Sarpras) SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Sidoarjo oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (17/12). Rehabilitasi gedung dan fasilitas SMANOR Sidoarjo menjadikan sekolah ini semakin strategis sebagai kawah candradimuka pembinaan atlet pelajar Jawa Timur.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa kehadiran sarana prasarana yang representatif diharapkan mampu membangun semangat juang, meningkatkan kualitas pembinaan, serta melahirkan prestasi yang membanggakan di tingkat nasional maupun internasional. “Sarana dan prasarana yang direhabilitasi membangun semangat lebih hebat serta memberikan penguatan bagi pelatih, siswa di SMANOR untuk mengukir prestasi. Optimis akan lahirkan Atlet Berkarakter dan Berprestasi Dunia. Terus berkarya dan mengukir prestasi. Bawa nama Jatim dan Indonesia di kancah dunia,” ujar Khofifah.
Menurutnya, SMANOR Sidoarjo bukan sekadar tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan karakter atlet muda yang menjunjung tinggi disiplin, sportivitas, mental juara, serta daya juang tinggi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Rehabilitasi gedung serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang kita resmikan keseriusan Pemprov Jatim mendukung proses pembelajaran dan pembinaan olahraga yang aman, nyaman, representatif, dan sesuai standar kebutuhan peserta didik masa kini,” ungkapnya.
Khofifah menekankan bahwa pembangunan fisik harus diimbangi dengan pengembangan sumber daya manusia. Hal tersebut sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, di mana sektor pendidikan dan olahraga menjadi pengungkit utama peningkatan daya saing sumber daya manusia.
Ia juga mengajak para tenaga pendidik dan pelatih untuk terus menanamkan nilai-nilai karakter kepada para siswa. Menurutnya, prestasi sejati tidak hanya diukur dari raihan medali dan piala, tetapi juga dari kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, serta semangat pantang menyerah.
“Saya mengajak seluruh tenaga pendidik dan pelatih menanamkan nilai-nilai karakter kepada para siswa karena prestasi sejati bukan tentang medali dan piala, tetapi tentang kejujuran, kerja keras, disiplin, tanggung jawab dan semangat pantang menyerah,” tuturnya. (ST11)






