SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mendorong generasi muda untuk menjadi motor penggerak ekonomi kreatif dengan terus berinovasi dan berani memunculkan karya-karya baru yang mampu memperkuat industri kreatif di Jatim.
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber pada gelaran National Symposium bertema “Performing the Future: Building Creative City Through Art and Collaboration” di Universitas Kristen Petra Surabaya, Jumat (5/12)
“Anak muda itu lokomotif industri kreatif. Kalian yang akan menarik gerbong perubahan, membawa karya-karya baru, dan mempercepat lompatan kreatifitas di Jawa Timur,” kata Arumi.
Adanya perkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat membuka peluang baru bagi generasi muda untuk berkreasi lebih cepat, lebih efisien, dan lebih luas. Pemanfaatan teknologi ini dinilai menjadi katalisator lahirnya inovasi serta karya-karya baru dari anak muda Jatim.
“AI itu bukan untuk ditakuti, tapi harus dimanfaatkan. Anak muda Jatim harus berani menggunakannya sebagai alat untuk memperkuat kreativitas dan memperbesar karya kalian,” katanya
Menurutnya pemprov Jatim melalui Dekranasda, selalu membuka ruang seluas-luasnya serta menyediakan fasilitas bagi anak muda untuk mengembangkan ide, karya, hingga usaha kreatif mereka.
“Anak muda hari ini adalah energi utama ekonomi kreatif. Kami di Dekranasda Jatim membuka ruang, memfasilitasi, dan mendorong lahirnya karya-karya baru. Kreativitas kalian adalah masa depan Jawa Timur,” kata Arumi
Dalam forum tersebut, ia juga memaparkan berbagai dukungan Pemprov Jatim, termasuk hadirnya Dekranasda Ekonomi Kreatif Space (Deks) di Ciputra World Surabaya yang kini berfungsi sebagai pusat kegiatan, inkubasi kreatif, workshop, hingga kolaborasi lintas subsektor seni, kriya, desain, dan fashion.
“Deks bukan hanya galeri, tetapi rumah kreatif. Mahasiswa, komunitas, pelaku usaha, semuanya boleh menggunakan ruang itu untuk berkegiatan, belajar, dan menguji karya mereka. Kami ingin proses kreatif itu hidup dan dekat dengan anak muda,” jelasnya.
Selain ruang kreatif, Dekranasda Jatim juga memastikan akses pendampingan bagi pelaku usaha muda, mulai dari perizinan usaha, HAKI, sertifikasi halal, hingga fasilitasi pameran dan akses ekspor. Semua proses legalitas tersebut disediakan gratis.
Jatim kata Arumi, setiap tahunnya selalu konsisten membuka panggung bagi generasi muda melalui festival budaya dan seni pertunjukan, termasuk Surabaya Cross Culture Festival, Festival Seni Surabaya, Jember Fashion Festival, Festival Reog Ponorogo, hingga Gandrung Sewu. Semua kegiatan tersebut menjadi wadah aktualisasi sekaligus penguatan jejaring kreatif.
“Tugas kami memfasilitasi. Tapi pelakunya adalah kalian. Kreator muda harus berani tampil, berani mencoba, dan berani kolaborasi. kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan tertinggal,” pesannya. (ST02)






