SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Yuga Pratisabda Widyawasta, menegaskan bahwa proses seleksi calon Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) dilakukan secara terbuka dan transparan.
Pernyataan ini disampaikan Yuga untuk meluruskan anggapan bahwa calon Dirut KBS harus berasal dari kalangan yang memahami dunia konservasi secara mendalam.
“Siapa saja boleh mendaftar, asal memenuhi persyaratan administrasi. Misalnya minimal lulusan S1. Pendaftarannya juga terbuka dan bisa dilakukan melalui laman surabaya.go.id,” ujar Yuga, Rabu (…).
Menurutnya, tahapan seleksi yang sedang berjalan saat ini baru pada proses administrasi, dan belum menjamin peserta yang lolos administrasi akan otomatis melaju ke tahap berikutnya.
“Ini baru seleksi administratif yang kelima kalinya. Masih awal, jadi belum tentu yang lolos administrasi akan lolos ke tahap selanjutnya,” jelasnya.
Yuga menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya telah membuka peluang seluas-luasnya bagi siapa pun yang merasa memiliki kemampuan dan visi untuk memimpin KBS — termasuk kalangan pemerhati satwa, aktivis konservasi, hingga komunitas pecinta hewan.
“Jangan sampai kesempatan ini terbuka, tapi tidak ada yang mendaftar. Semua warga punya hak yang sama untuk ikut seleksi,” tegas politisi muda asal Fraksi … itu.
Meski begitu, Yuga tetap menekankan pentingnya pemahaman soal konservasi bagi calon Dirut KBS. Ia menilai, KBS bukan semata lembaga yang berorientasi pada keuntungan, melainkan juga memiliki tanggung jawab besar terhadap pelestarian satwa dan lingkungan.
“Sejak dulu saya konsisten mengatakan bahwa bisnis KBS tidak hanya profit oriented, tapi juga conservation oriented,” tandasnya.
Ia mencontohkan, polemik terbaru di KBS terkait aktivitas karyawan yang menunggangi gajah sebenarnya merupakan bagian dari pelatihan. Namun, tanpa pemahaman konservasi yang baik, hal seperti itu bisa disalahartikan publik.
“Kalau yang memimpin tidak paham konservasi, bisa salah ambil langkah atau menimbulkan komentar yang kontraproduktif,” ujarnya.
Yuga berharap, ke depan Dirut KBS yang terpilih mampu memperkuat jejaring kerja sama dengan lembaga konservasi lain, termasuk dari luar negeri.
“Dengan kepemimpinan yang memahami konservasi, saya yakin kerjasama antar kebun binatang bisa lebih aktif dan pertukaran satwa menjadi lebih baik,” pungkasnya. (ST01)





