SURABAYATODAY.ID, JOMBANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggencarkan gelaran pasar murah di berbagai daerah, kali ini pasar murah yang ke-99 sepanjang tahun 2025 digelar di Balai Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Senin (22/9).
Gubernur Khofifah menyebut bahwa pasar murah merupakan langkah konkret Pemprov Jatim dalam menjaga stabilitas harga dan meringankan beban masyarakat.
“Kita muter tiap hari, kemarin kita di Pacet Mojokerto, hari ini kita ke Jombang, dan terus kita ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako ini bisa terjangkau harganya bagi masyarakat,” ujarnya.
“Pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar Pemprov Jatim untuk menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus melindungi daya beli masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga, terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah, tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau,” imbuhnya.
Hadirnya pasar murah di berbagai daerah ini, kata Khofifah, menjadi bukti konkret pemerintah hadir di masyarakat, sekaligus memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau meski kondisi ekonomi sedang fluktuatif. Ia menambahkan bahwa upaya ini dilakukan secara bergiliran dari satu daerah ke daerah lain agar manfaat pasar murah dapat dirasakan secara merata.
“Kami terus bergerak dari satu daerah ke daerah lain agar manfaat pasar murah bisa dirasakan merata. Semoga ini menjadi solusi untuk menekan gejolak harga sekaligus meringankan pengeluaran rumah tangga,” terangnya.
Selain membantu masyarakat, pelaksanaan pasar murah juga diharapkan menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi daerah. Dengan menjaga ketersediaan barang sekaligus keterjangkauan harga, stabilitas ekonomi Jawa Timur bisa terus dipertahankan, bahkan ikut menopang pengendalian inflasi nasional.
“Ketahanan pangan dan stabilitas harga adalah kunci. Maka, pasar murah ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan komitmen berkelanjutan Pemprov Jatim untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga,” katanya.
Tidak hanya menghadirkan harga terjangkau, setiap pasar murah juga memberdayakan produk UMKM lokal. Langkah ini mendukung ekonomi daerah sekaligus memperkenalkan kreativitas para pelaku UMKM kepada masyarakat.
“Di setiap lokasi, kami memberseiringkan kegiatan pasar murah dengan produk UMKM setempat. Misalnya, tadi saya memesan mainan tradisional ‘otok-otok’ dari bambu sebanyak 200 biji, yang akan ditampilkan saat pembukaan Musda Dekopinwil Jawa Timur,” tandasnya. (ST11)




