SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong penguatan koperasi sebagai pilar utama ekonomi berkeadilan dalam mewujudkan visi besar Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan dan Temu Bisnis Peringatan Hari Koperasi ke-78 yang digelar secara hybrid dari Badan Penghubung Daerah Jatim di Jakarta, Rabu (16/7).
“Kalau ingin pertumbuhan ekonomi kita menyentuh semua lapisan masyarakat, koperasi harus jadi tumpuan. Itu bagian dari upaya kita membuka jalan Jawa Timur menjadi gerbang baru Nusantara,” katanya.
Menurut dia, Jatim saat ini sudah menjadi pusat manufaktur nasional dan menyumbang seperlima dari total volume perdagangan Indonesia. Meski begitu, pembangunan ekonomi ke depan dinilainya tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan top-down. Koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan menjadi tumpuan pemerataan dan keadilan ekonomi.
“Ketika pembangunan nasional dipacu di luar Jawa, bahan baku yang selama ini kita olah akan semakin terbatas. Maka, kita harus menyiapkan diri menjadi pusat produksi dengan nilai tambah tinggi. Di sinilah pentingnya koperasi sebagai penguat fondasi ekonomi dari bawah atau buttom up,” jelasnya.
“Kita harus bisa naik kelas. Untuk menjadi provinsi unggul, kita harus perkuat SDM, infrastruktur, dan membangun ekosistem ekonomi yang mumpuni,” tambahnya
Membangun kawasan industri dan infrastruktur kata Emil, tidak serta-merta mengabaikan prinsip ekonomi kerakyatan. Justru sebaliknya, koperasi bisa menjadi simpul penting dalam menyambungkan manfaat industri kepada masyarakat luas.
Ia juga menyinggung program Koperasi Desa Merah Putih sebagai salah satu inisiatif strategis untuk menggerakkan ekonomi desa. Melalui program ini, peluang ekonomi desa dapat ditangkap dan disalurkan kembali secara berkeadilan kepada masyarakat desa.
“Kalau ekonomi desa matang, maka daya beli masyarakat meningkat. Mereka akan menyerap produk dan jasa dari industri yang kita bangun. Koperasi akan menjadi simpul yang menjembatani kekuatan industri dan kekuatan rakyat,” ungkapnya. (ST02)