SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi melantik 198 kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam sebuah prosesi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (16/5). Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengumumkan rencana kerja sama dengan ESQ Corp untuk memberikan pelatihan berbasis Talent DNA kepada para kepala sekolah dan aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jatim.
Talent DNA merupakan metode pemetaan potensi diri berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh ESQ Leadership Center. Menurut Khofifah, metode ini efektif untuk mengenali karakter, keunggulan, dan potensi seseorang secara terukur.
“Pelatihan ini penting sebagai dasar untuk memperkuat profesionalisme, meningkatkan efektivitas organisasi, serta mencegah potensi disharmoni dalam kepemimpinan satuan pendidikan,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, pelatihan akan berlangsung cepat dan sistematis, sehingga hasil pemetaan dapat segera diimplementasikan di satuan kerja masing-masing.
Dalam konteks pendidikan, Khofifah juga menekankan pentingnya sentuhan aspek non-akademik seperti pembentukan karakter, pendekatan ramah anak, serta budaya penyelesaian masalah berbasis dialog dan kasih sayang. Ia meminta agar guru dan kepala sekolah menghindari pendekatan kekerasan dalam menangani permasalahan.
“Pendidikan bukan ruang hukuman, tapi ruang bertumbuh. Mari kita rawat pendidikan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang,” tegasnya.
Gubernur Khofifah juga mengingatkan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis sebagai pemimpin pendidikan yang tak hanya mengatur administrasi, tetapi juga menentukan arah budaya sekolah dan menjadi penggerak perubahan karakter generasi muda.
“Mari wujudkan pendidikan Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ajaknya.
Pelantikan para kepala sekolah ini mengacu pada Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor 800/9765/204/2025 dan Nomor 800/9767/204/2025 tertanggal 9 Mei 2025. Khofifah menegaskan bahwa momentum ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi titik tolak baru dalam mewujudkan pendidikan yang lebih adil dan bermartabat di seluruh wilayah Jawa Timur.
Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh kepala sekolah untuk terus menjalin komunikasi intensif dengan orang tua siswa, komite sekolah, dan tokoh masyarakat. Sinergi antara sekolah dan keluarga, menurutnya, merupakan fondasi utama dalam mencetak generasi yang cerdas secara intelektual dan tangguh secara moral dan sosial. (ST02)





