SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Surabaya. Kunjungan tersebut yakni ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo, Rabu (16/4).
Kunjungan tersebut bertujuan meninjau perkembangan pemanfaatan teknologi energi terbarukan melalui pengolahan sampah menjadi listrik. PLTSa Benowo merupakan fasilitas pertama di Indonesia yang berhasil mengolah sampah menjadi energi listrik, dan telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 6 Mei 2021.
Wagub Emil mengatakan bahwa PLTSa Benowo menjadi bukti bahwa tantangan lingkungan seperti sampah dapat diubah menjadi peluang pembangunan berkelanjutan. Ia menyebut pengolahan sampah menjadi energi sebagai solusi dua arah, yaitu untuk mengurangi volume sampah dan memenuhi kebutuhan energi bersih.
“Ini bukan sekadar soal teknologi, tapi soal bagaimana kita mengelola masalah lingkungan menjadi solusi nyata. PLTSa Benowo adalah contoh konkret,” ujar Emil.
Saat ini, PLTSa Benowo mengolah 1.000–1.600 ton sampah per hari menggunakan sistem landfill gas collection dan menghasilkan listrik sebesar 2 megawatt per hari. Teknologi ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari sampah yang ditumpuk dan dipadatkan, untuk kemudian digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Ke depan, fasilitas ini sedang mengembangkan teknologi gasifikasi, yang ditargetkan mampu menghasilkan listrik hingga 9 megawatt per hari, bahkan menuju 11 megawatt. Menurut Emil, langkah ini penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
“Teknologi gasifikasi lebih ramah lingkungan dan mampu menghasilkan energi dalam skala lebih besar. Ini sejalan dengan komitmen Jawa Timur terhadap pengembangan energi hijau,” tutur Emil.
Ia juga mendorong agar sistem seperti PLTSa Benowo dapat direplikasi di kota-kota lain di Jawa Timur. Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya memperkuat ekonomi sirkular dan menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Selain itu, Emil menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pengelolaan sampah secara terpadu.
“Kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya menjadi bagian penting dari keberhasilan sistem ini,” pungkasnya. (ST11)





