SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pusat kesehatan masyarakat menjadi pilar penting dalam sistem kesehatan di tingkat daerah. Dalam rangka meningkatkan efisiensi, dan kemandirian operasional, 35 Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro dan RSUD Kepohbaru bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Perubahan menjadi BLUD itu diresmikan, Jumat (27/12). Peresmian ditandai dengan penombolan sirine oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto bersama Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum, dan Kepala BPKAD Luluk Alifah.
Pada peresmian itu juga dilakukan penyerahan SK dan sarana penunjang fasilitas layanan kesehatan secara simbolis. Adapun acara berlangsung di Pendopo Malowopati.
Pj upati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, ini merupakan bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro. Dengan status Kabupaten Bojonegoro yang UHC (Universal Healt Coverage), sehingga tidak ada lagi alasan masyarakat Bojonegoro tidak terlayani.
“Hal-hal tersebut harus kita jaga untuk bisa memberikan prima kepada masyarakat,” katanya.
Adriyanto menjelaskan, saat ini tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan fisik/badan, namun kesehatan kejiwaan juga menjadi perhatian dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu ia menerangkan ada dua hal poin penting dalam tranformasi Puskesmas dan RSUD menjadi BLUD. Yakni tidak hanya fleksibilitas yang lebih baik, tentunya punya tanggung jawab yang lebih besar dalam hal pengelolaan keuangan, khususnya di masing-masing BLUD, namun juga ada tuntutan pengelolaan keuangan yang jauh lebih baik.
Ia juga mendorong meningkatkan jumlah Puskesmas yang bisa menerima pembayaran non tunai. Saat ini ada dua Puskesmas yaitu Puskesmas Bojonegoro dan Wisma Indah yang bisa menerima pembayaran nontunai itu.
Tak kalah pentingnya, ia berpesan agar masyarakat semuanya bisa terjangkau pelayanan kesehatan. “Kita perlu memikirkan masyarakat kita yang tinggal di daerah pinggiran dan hutan yang jauh dari Puskemas/Pustu agar tersentuh pelayanan kesehatan,” pesan Adriyanto.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Ani Pujiningrum menyampaikan, proses pemenuhan syarat administratif 35 Puskesmas menuju BLUD ini dimulai sejak awal tahun 2024 dan bisa tercapai. Disebutkan, Pemkab Bojonegoro saat ini memiliki sejumlah 4 unit RSUD, 35 unit Puskesmas, Puskesmas pembantu sejumlah 70, serta 299 unit Polindes/Ponkesdes.
“Sehingga di setiap desa minimal ada satu fasilitas layanan kesehatan yang siap sedia 24 jam,” katanya.
Lanjut Ani, selain penyerahan SK BLUD, Pemkab Bojonegoro juga memberikan bantuan sarana penunjang layanan kesehatan berupa :
1. Satu set alat CT Scan, X Ray, dan C-am kepada RSUD Sosodoro.
2. Satu set alat operasi mata ( mesin pacho, biometer, mikroskop mata, dan slit lamp) kepada RSUD Padangan.
3. Ambulance (Pusling) masing-masing satu unit kepada Puskesmas Malo, Sugihwaras, dan Ngasem.
4. Satu set Echocardiograph dan catarak set, ambulance kepada RSUD Sumberrejo.
5. Satu unit ambulance RSUD Padangan. (ST10)





