SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menyampaikan komitmennya untuk menyediakan air bersih yang terjangkau bagi masyarakat Sidoarjo. Hal ini disampaikannya di hadapan relawan Barisan Relawan (Bara 24) Sidoarjo, Sabtu (23/11).
Risma menegaskan bahwa pemerintah harus hadir dengan solusi yang sesuai kebutuhan setiap daerah. Ia berpendapat bahwa pendekatan satu kebijakan untuk semua wilayah tidak akan efektif mengingat karakteristik dan permasalahan yang berbeda di masing-masing daerah.
Di Sidoarjo, misalnya, mahalnya harga air bersih menjadi beban besar bagi masyarakat sehingga membutuhkan penanganan yang khusus. “Saya buat konsep itu untuk setiap daerah karena semua harus adil. Misalnya di Sidoarjo, harga air bersih mahal karena harus membeli dari Surabaya,” ungkap Risma.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan potensi Kali Porong secara optimal. Menurut Risma, solusi ini dirancang agar air laut tidak masuk ke dalam sungai sehingga airnya tetap tawar dan bisa dimanfaatkan oleh warga.
“Insyaallah, Kali Porong ini akan kami siapkan pintu air agar air laut tidak masuk dan airnya tetap tawar, jadi bisa kita gunakan. Pun nanti kita pompa ketika musim hujan agar tidak terjadi banjir,” terangnya.
Selain fokus pada persoalan air bersih, Risma juga menyampaikan visi besarnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia berjanji akan memperluas cakupan Universal Health Coverage (UHC) di Jawa Timur, memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan secara menyeluruh. Tidak hanya itu, ia juga akan mengupayakan layanan BPJS gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Kesehatan adalah hak dasar masyarakat. Saya akan berusaha memastikan semua daerah di Jawa Timur memiliki cakupan UHC. Selain itu, layanan BPJS akan digratiskan untuk mereka. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemimpin untuk melindungi masyarakat,” ujar Risma.
Di bidang pendidikan, Risma menunjukkan perhatian besar kepada para guru, khususnya guru ngaji. Ia menyadari bahwa peran guru sangat penting dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas, sehingga kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas.
“Saya akan usahakan tambahan biaya pendidikan untuk para guru ngaji. Mereka adalah pilar penting dalam membangun akhlak generasi muda kita. Kita harus menghargai dan mendukung mereka,” tambahnya. (ST01)





