SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Masih tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan perkawinan anak, menggugah Pemkab Bojonegoro berinisiasi melakukan seleksi penilaian terhadap Keluarga Samawa (Sakinah, Mawadah, Warahmah). Hal tersebut juga sebagai upaya menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga, perceraian serta pernikahan dini.
Melalui sinergi antara kantor Kemenag, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana, dan Dewan Masjid Kabupaten Bojonegoro, dilaksanakanlah penilaian terhadap Keluarga Samawa ini. Penilaian dilaksanakan di gedung Angkling Darmo, Selasa (15/10).
Konsepnya, peserta terbagi menjadi tiga zonasi, yaitu jecamatan wilayah timur, tengah dan barat. Sebelumnya sudah dilakukan seleksi penilaian di tingkat desa dan kecamatan.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro Heru Sugiharto mengatakan, Keluarga Samawa merupakan institusi yang penting dalam upaya mencegah kekerasan dan perkawinan anak. Dikatakan, angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan perkawinan anak di Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan namun masih termasuk tergolong tinggi.
“Melalui penilaian dan program ini, dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga samawa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga serta menekan angka kekerasan dalam rumah tangga dan perkawinan anak,” ungkapnya.
Menurut Heru, ada beberapa kriteria yang menjadi point penting dalam penilaian. Di antaranya pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, pemahaman dan pengamalan kehidupan berbangsa, perkawinan dan kehidupan rumah tangga, dan pengetahuan umum.
“Nantinya tim penilai akan menilai dan akan di ambil juara 1, 2 dan 3 terbaik yang kemudian penyerahan hadiah bersamaan dengan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke- 347,” terangnya.
Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto mengapresiasi langkah tersebut. Menurutnya, hal ini sebagai semangat memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk mencegah/mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, maupun pernikahan dini.
“Selamat kepada bapak dan ibu semua yang berhasil membangun keluarga samawa yang terpilih di tiga wilayah, sehingga menjadi contoh yang baik di masyarakat. Sakinah, mawadah, warahmah mudah disebutkan namun susah dipraktikkan,” candanya.
Dengan terselenggaranya penilaian Keluarga Samawa ini, Adriyanto berharap semuanya bisa semakin rukun. Dengan demikian Bojonegoro semakin baik dengan masyarakat dan keluarga yang semakin kuat dan semakin baik.
“Dengan terpilihnya tiga juara keluarga samawa nanti, ini akan kita jadikan role model, di mana pemilihan Keluarga Samawa ini baru ada di Kabupaten Bojonegoro di seluruh Jatim,” tambahnya.
Pj Bupati Adriyanto juga mengungkapkan ini sebagai suatu ikhtiar bersama Kemenag, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya menghindari pernikahan dini. “Tentunya juga memperkuat keluarga sehingga bisa menekan tingkat perceraian di Bojonegoro,” jelas Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto. (ST10)





