SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) terus berupaya memperkuat daya saing pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kegiatan pembinaan berlangsung di Aston Bojonegoro City Hotel (19/9)
Langkah ini sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan produktivitas IKM yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi baik di tingkat daerah maupun nasional.
Ketua Harian Dekranasda Bojonegoro Welly Fitrama menjelaskan kegiatan ini karena IKM dan UMKM memerlukan perhatian dari pemerintah, khususnya perajin dan pelaku usaha mikro agar bisa tumbuh. Kemudian ekonomi dari bawah sampai tingkat kabupaten bisa meningkat sehingga bisa mengarah kepada penurunan inflasi di Bojonegoro.
Dengan adanya kegiatan pembinaan kepada direktur IKM perajin dan mamin ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri. “Dan motivasi untuk berdaya saing dengan produk di luar Bojonegoro,” ujarnya.
Sedangkan Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Bojonegoro, Dian Adriyanto menyampaikan pentingnya meningkatkan daya saing IKM sebagai bagian dari upaya memajukan perekonomian nasional. “IKM tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga berperan strategis sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Namun, lanjut Dian, di tengah persaingan global yang semakin ketat, para pelaku IKM dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses terhadap teknologi, modal, hingga kesulitan dalam memperluas jangkauan pemasaran produk. Karena itu, Pemkab Bojonegoro dan Dekranasda secara aktif melibatkan dinas-dinas terkait dalam rangkaian upaya pembinaan yang berkelanjutan.
Selama satu tahun terakhir, Dekranasda bersama Pemkab Bojonegoro telah menginisiasi berbagai program peningkatan kualitas produk IKM. Salah satu fokusnya adalah peningkatan desain, kemasan, dan branding produk agar lebih menarik dan memiliki nilai tambah di mata konsumen.
“Kami percaya bahwa estetika dan keunikan produk lokal adalah kunci untuk bersaing di pasar yang lebih luas,” terang Dian.
Pada tahun 2024, Dekranasda bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar serangkaian pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pelaku IKM. Pelatihan tersebut mencakup teknik pengemasan, strategi branding, hingga desain produk. Selain itu, pelaku IKM juga difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.
Dekranasda bekerjasama dengan pemkab memfasilitasi akses pendanaan, bahan baku, dan promosi bagi pelaku IKM. Dengan demikian, perajin dapat lebih mudah mengakses sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
Untuk Kegiatan Promosi pada tahun 2024 ini Dekranasda telah malaksanakan dan mengikuti 19 event pameran baik di tingkat kabupaten, propinsi, nasional maupun internasional. Di antaranya pameran Pekan Batik di Bojonegoro, BFF di Surabaya, Inacraft di Jakarta.
“Semoga ke depan dapat meluas mengikuti pameran nasional dan tidak menutup kemungkinan untuk pameran internasional,” tuturnya.
Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing IKM Bojonegoro di kancah nasional maupun internasional, sekaligus memperkuat kontribusi IKM dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat.(ST10)





