SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Hingga bulan Oktober 2024 mendatang, sedang dikerjakan Pembangunan terowongan di Jalan Joyoboyo. Terowongan tersebut akan menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pintu sisi selatan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno menilai pembangunan terowongan ini bakal berfungsi ganda. Sebab jalur bawah tanah itu akan menjadi jalan pintas atau penghubung kunjungan wisatawan dari TIJ ke KBS.
“Ini akan berdampak baik bagi KBS. Terowongan akan menjadi akses bagi aman dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.
Selama ini kata Anas, pengunjung yang parkir di TIJ harus menyeberangi Jalan Joyoboyo. Setelah itu baru terhubung dengan pintu masuk sisi selatan.
“Dengan akses terowongan ini para pengunjung akan lebih nyaman untuk menuju KBS dari TIJ, sehingga semakin banyak parkir di TIJ,” terangnya.
Menurut dia, dengan begitu imbas positif pembangunan terowongan juga bakal diterima Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Dengan semakin banyak kendaraan yang parkir di TIJ, otomatis akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir.
Di sisi lain, terowongan ini juga digadang meningkatkan perekonomian. Sebab konsep yang diusung Pemkot Surabaya, terowongan tidak hanya sebagai penghubung bawah tanah TIJ dengan KBS. Jalan itu konsepnya juga digunakan sebagai sentra UMKM.
Di sepanjang koridor terowongan, nanti aka nada stand-stand UMKM. “Ini akan membuat nilai lebih plus. KBS dan Dishub dapat imbas positif, perekonomian UMKM juga tumbuh,”papar Anas Karno.
Sementara itu, Direktur Utama PDTS KBS Khoirul Anwar menjelaskan target terowongan bawah tanah tersebut adalah untuk kemudahan, kenyamanan dan keselamatan dari para pengunjung KBS. Dengan adanya UMKM akan menjadikan terowongan bawah tanah tidak sekadar untuk lalu lalang pejalan kaki.
“Di sana nanti itu juga untuk tempat UMKM-UMKM,” ungkap Khoirul Anwar
Ia menambahkan dengan adanya terowongan itu akan banyak orang yang menyeberang dari TIJ. Selain ingin melewati terowongan, aksesnya juga mudah.
“Pengunjung tidak perlu masuk dari pintu utama. Lewat terowongan tidak perlu memutar ke depan, tapi bisa langsung masuk (KBS),” terangnya.
Sekretaris Dishub Surabaya Trio Wahyu Bowo menambahkan mengatakan, pada prinsipnya pembangunan terowongan untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki yang akan menyeberang dari TIJ ke KBS. Sedangkan untuk UMKM, nantinya di bawah kewenangan Dinas Koperasi dan Perdagangan.
“UMKM-nya akan difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan,” ujarnya. (ADV-ST01)





