SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kualitas layanan kesehatan, terutama bagi anak-anak di Kota Pahlawan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan Langkah Pemkot mengimplementasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan pendekatan humanis untuk masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, langkah ini bertujuan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui beberapa inisiatif. Termasuk pengaktifan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.
“Pustu ini membina Posyandu Keluarga yang melayani skrining untuk anak-anak hingga lansia. Dengan mendekatkan layanan, masyarakat diharapkan lebih mudah melakukan deteksi dini kesehatannya. Prinsipnya, tidak menunggu sakit baru berobat,” kata Nanik, Minggu (23/6).
Ia menjelaskan bahwa ILP berfokus pada tiga hal. Yakni, pemantauan wilayah setempat, mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat, dan menyediakan layanan kesehatan sesuai siklus hidup. Lebih dari itu, Posyandu Keluarga tidak hanya melayani anak-anak tetapi juga kesehatan lansia.
Sebagai bagian dari upaya perlindungan anak, Dinkes bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas melaksanakan program tes darah bayi, yang dikenal sebagai Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Program ini wajib dilakukan pada semua bayi yang baru lahir usia 48-72 jam dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi. Tujuannya untuk deteksi dini kelainan hormon tiroid yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
“Bila terdeteksi ada kelainan, intervensi dapat dilakukan lebih dini sehingga gangguan dapat diminimalisir,” jelas Nanik. (ST01)





