SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP swasta sepakat melakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan yang minim siswa. Evaluasi dilakukan dengan melihat perkembangan jumlah siswa dalam SMP tersebut dalam dua tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai menerima audiensi MKKS SMP swasta se-Kota Pahlawan. Audiensi tersebut berlangsung di ruang kerja wali Balai Kota, Selasa (25/7).
“Kalau ada sekolah yang tidak ada muridnya, kami sepakat dengan MKKS. Ini dilihat 4 tahun ke belakang, kalau (jumlah) muridnya masih tetap saja, kita evaluasi berikan kesempatan dua tahun ke depan,” kata Eri Cahyadi.
Selama dua tahun ke depan, Dinas Pendidikan (Dispendik) akan memberikan pendampingan kepada SMP swasta tersebut. Jika sudah didampingi selama dua tahun namun masih saja sepi peminat, maka bisa dilakukan merger dengan sekolah lain.
“Kita dampingi, kalau toh tidak ada lagi, nanti kita akan berbicara dengan swasta. Karena kasihan, kalau sekolah ini tidak dimerger, muridnya dua atau tiga, terus bagaimana operasional sekolah ini. Tapi bukan berarti (2023) dia tidak dapat murid, karena jika ditarik 4 tahun ke belakang pun, jumlah (muridnya) tetap sama,” jelasnya.
Menurutnya, ada sekitar 10 SMP swasta di Kota Surabaya yang sepi peminat selama 4 tahun ke belakang. Karena itu, pemkot bersama MKKS SMP swasta sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap sekolah yang sepi peminat tersebut.
“Kita coba berikan kesempatan, kita sepakat dengan MKKS dua tahun ke depan kita lihat jumlah muridnya seperti apa, sambil dia (sekolah) menaikkan kemampuannya. Kalau misalnya (dua tahun ke depan) sudah tidak bisa lagi, ya sudah,” katanya. (ST01)