• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

DKPP Bojonegoro dan Gapoktan Panen Kacang dengan Sistem Biosaka

by Redaksi
Senin, 29 Mei 2023
DKPP Bojonegoro bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki Desa Kunci, Kecamatan Dander melakukan panen kacang dengan perlakuan biosaka.

DKPP Bojonegoro bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki Desa Kunci, Kecamatan Dander melakukan panen kacang dengan perlakuan biosaka.

SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki Desa Kunci, Kecamatan Dander melakukan panen kacang dengan perlakuan biosaka. Biosaka merupakan salah satu metode pertanian ramah lingkungan dengan teknologi mudah dan murah yang dapat diterapkan oleh petani. Ini dalam upaya menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Perlindungan Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)  Kabupaten Bojonegoro RA. Retno Budiwidyanti menjelaskan, lahan pertanian di Bojonegoro sebagian besar kandungan C organiknya rendah.

“Penyebabnya, karena penggunaan bahan-bahan kimia yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Maka dari itu  satu-satunya cara adalah menyehatkan kembali lahan dengan penggunaan bahan- bahan alami atau organik,” jelasnya Senin (29/5).

Pihaknya berharap, penggunaan bahan-bahan alami seperti biosaka atau pupuk organik dapat terus disosialisasikan untuk dapat diterapkan di seluruh Bojonegoro. Karena pupuk organik yang didukung biosaka tanpa pupuk kimia dan pestisida kimia, dapat memperbaiki semua sifat tanah yang tentunya akan mengembalikan kesuburan tanah.

Untuk diketahui, biosaka terdiri dari dua suku kata. Bio berarti Biologi dan Saka singkatan dari Selamatkan Alam Kembali Ke Alam. Biosaka adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam.

BACA JUGA:  Jawa Timur Miliki Desa Mandiri Terbanyak Se-Indonesia

Sementara itu, Petani Pelaksana Kegiatan Mujianto menjelaskan, pada musim tanam sebelumnya untuk lahan seluas 0,5 hektar diberikan perlakuan pupuk NPK sebanyak 100 kilogram dan penggunaan insektisida sebanyak 1 liter serta hasil produksi yang diperoleh 3,15 ton polong basah.

Setelah melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan perlakuan full Biosaka sebanyak 8 kali penyemprotan tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida sama sekali, pada musim tanam ini hasil produksi kacang tanahnya 3,6 ton polong basah. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan signifikan.

“Dengan penggunaan Biosaka terbukti diperoleh efisiensi biaya produksi karena adanya pengurangan penggunaan pupuk NPK dan insektisida. Selain itu juga terdapat peningkatan hasil produksi sebanyak 0,9 ton/hektar,” jelasnya.

Peningkatan pendapatan yang diterima oleh Mujianto adalah Rp 5 juta. Dengan demikian terbukti bahwa salah satu solusi dalam mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani adalah dengan penggunaan Biosaka.

Biosaka, lanjut dia, bukan pupuk dan bukan pestisida. Namun Biosaka itu elisitor yang memberikan signaling memperbaiki tanaman dan ekosistem. “Elisitor Biosaka tidak menggunakan mikroba maupun proses fermentasi dalam pembuatannya dan bukan teknologi yang rumit, tapi hanya sesuatu yang sederhana sekali. Dalam membuatnya tidak menggunakan mesin, hanya dengan tangan,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Panen Raya Cabai, Pj Bupati Bojonegoro Berharap Ada Peningkatan Kesejahteraan Petani

Ada tujuh kelebihan bahan ini menurut penemunya. Pertama, efektifitas kinerja yang baik. Reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi. Kedua, dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen.

Ketiga, proses produksi sangat cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi yang memakan waktu paling cepat 1 minggu. Keempat, cara penggunaan mudah dan  dosis sangat sedikit, cukup 30 ml per tangki dan untuk tanaman kacang membutuhkan 2-4 tangki/ha. Penyemprotan dari mulai tanam sampai panen dilakukan sekitar 8 kali aplikasi.

Kelima, dapat diterapkan pada semua komoditas, termasuk tanaman perkebunan. Keenam, dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen, sehingga dapat menghemat biaya produksi. Ketujuh, bahan baku Biosaka juga tersedia setiap saat di lingkungan petani, dimana dan kapanpun.

Elisitor Biosaka dibuat dari bahan rerumputan dan daun tanaman berpohon yang sedang dalam pertumbuhan optimal. Berciri, daun dalam keadaan sehat, tidak terserang hama, jamur, virus dengan warna hijau segar, serta tidak terlalu tua atau muda.

BACA JUGA:  37 Kabupaten/Kota Se-Jatim Panen Raya Padi Serentak

“Selain itu tidak boleh dari daun berlendir dengan jumlah antara 5-20 jenis dedaunan,” ujarnya.

Cara membuat elisitor biosaka, lanjut dia, yaitu rumput dan daun terseleksi dimasukkan ke dalam ember yang telah berisi air. Untuk satu genggam sedang rumput dibutuhkan air sekitar 5-10 liter air. Untuk ukuran satu genggam besar bisa digunakan air 10-20 liter air. Rumput diremas pelan memutar dan diselingi dengan adukan agar homogen.

Peremasan pelan dilaksanakan sekitar 15-20 menit, setelah itu dilakukan penekanan lebih kuat, sambil terus diselingi dengan pengadukan. Peremasan dihentikan bila warna telah coklat gelap homogen, sedikit berbusa.

Pengaplikasian Biosaka menggunakan sprayer, dengan cara posisi nozzle menghadap ke atas sekitar 1 meter di atas tanaman. Nozzle diatur menghasilkan drif seperti kabut, aplikasi juga melihat arah angin sehingga penyebaran partikel larutan mengarah pada daun tanaman sasaran secara merata.

Panen kacang tanah dengan perlakuan full Biosaka ini telah dilaksanakan, Selasa (2/5/2023) dan diikuti Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro dan Koordinator POPT Kabupaten  Bojonegoro UPT Proteksi TPH Wilker Bojonegoro serta petani pelaksana kegiatan. (ST10)

Tags: DKPP BojonegoroGapoktanPanen RayaSistem Biosaka
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In