SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Didampingi jajaran Perwira Staf, Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, mengikuti pengarahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melalui Video Conference (Vidcon) di Ruang Pusat Komando Pengendalian dan Operasi (Puskodalops) Makodim 0813 Bojonegoro, Senin (1/5).
Dalam arahannya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, menekankan kepada seluruh prajurit TNI agar dapat mengemban tugas dan menjunjung tinggi amanah yang diberikan oleh negara untuk mengabdikan diri dan berjuang demi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Negara sudah mempercayakan kedaulatannya kepada kita, dan rakyat menaruh harapan akan keselamatannya kepada kita. Untuk itu, sebagai seorang pemimpin kita harus tegas dan humanis, jangan sampai ada oknum TNI yang membuat nama TNI menjadi jelek,” tegasnya.
Panglima TNI juga menyampaikan kepada seluruh prajurit dalam melaksanakan tugas pokok sehari-hari, agar selalu memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 wajib TNI.
“Saat sekarang ini, TNI sudah mendapatkan kepercayaan nomor satu dari rakyat, dan kita harus dapat mempertahankan kepercayaan tersebut. Sehingga, jangan bersikap arogansi serta menyakiti hati rakyat karena hal-hal sepele,” terangnya.
Lebih dari itu, memasuki pertengahan tahun 2023, sudah dimulai tahapan tahun politik untuk pemilu serentak 2024 nanti. Sehingga bagi seluruh prajurit, ditekankan untuk tidak terlibat dalam politik praktis ataupun memihak salah satu calon partai.
Di sisi lain, berbagai tantangan dan panggilan tugas juga sudah menanti kehadiran TNI yang di antaranya adalah situasi di Papua yang hingga saat ini masih belum membaik, bencana alam, pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari negara konflik.
Kemudian, Perwira TNI yang diberi amanah serta tanggungjawab untuk memimpin dan mengelola organisasi satuan mulai dari yang terkecil sampai satuan yang besar. Agar amanah yang diberikan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, bukan sekadar list merah, tongkat komando dan tanda jabatan belaka, tetapi harus diwujudkan dengan keberhasilan dalam memimpin prajurit dan satuan yang menjadi tanggungjawabnya.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berharap, jadilah pemimpin militer seutuhnya, karena bila tidak utuh kata pemimpin hanya akan menjadi pemimpi. Seorang pemimpin sejati membutuhkan huruf “N” di akhir kata. Tidak hanya diartikan sebagai nyali untuk tampil dan bertanggung jawab dalam memimpin, namun harus diikuti nalar pemikiran dari hati yang jernih yang akan menuntunnya untuk memiliki naluri dalam setiap keputusannya.
“Berikan bakti terbaikmu bagi Ibu Pertiwi, sehingga keberadaan dan kehadiran TNI selalu bermanfaat bagi rakyat, untuk membantu dan menjadi solusi atas segala permasalahan yang dialami oleh masyarakat,” pungkasnya. (ST10)








