SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Ketua Baznas Kota Surabaya, Moch Hamzah mengungkapkan, bahwa potensi zakat yang dihimpun dari ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya per bulan bisa mencapai Rp 3-4 miliar.
“Seiring berjalannya Baznas yang sudah berumur satu tahun lebih, masyarakat sudah mulai memberikan kepercayaan kepada Baznas, banyak yang sudah memberikan zakat kepada kita,” kata Hamzah.
Ia menjelaskan, bahwa Baznas Surabaya memiliki lima pilar program penyaluran zakat. Kelima program tersebut, terdiri dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah dan kemanusiaan.
“Alhamdulillah kita sudah berjalan dan (Baznas) Surabaya sudah melakukan beberapa kegiatan penyaluran termasuk yang disampaikan Pak Wali Kota jangan sampai ada pendidikan warga Surabaya ini yang ketinggalan,” ujarnya.
Atas keberhasilan dalam mengelola zakat untuk pilar pendidikan, Hamzah menyebut, jika Baznas Surabaya mendapatkan penghargaan Baznas Award 2023 dari pusat. “Karena kita memberikan beberapa beasiswa kepada kelompok masyarakat miskin supaya mereka tidak putus sekolah, khususnya yang jenjang SD-SMP,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, lembaga zakat yang berdiri di Kota Pahlawan, juga menyalurkan zakat, infak dan sodaqoh kepada mustahik yang ada di Surabaya.
“Kalau selagi ada yang berhak menerima zakat di Kota Surabaya, maka berikan dulu untuk yang ada di Surabaya,” katanya.
Menurut Eri, zakat yang diberikan kepada Mustahik bisa diwujudkan dalam bentuk bantuan modal usaha. Dengan begitu, zakat yang diberikan bersifat produktif, sehingga menghasilkan ekonomi secara terus menerus. Namun demikian, mustahik yang menerima bantuan modal usaha ini juga harus dilakukan pemantauan dan pendampingan.
“Jadi harus ada pendampingan yang dilakukan Baznas atau lembaga zakat dengan menggandeng pemerintah. Sehingga tidak ada lagi zakat yang diberikan Rp 200-300 ribu, setelah itu minggu depan sudah tidak ada lagi (habis),” tuturnya. (ST01)





