SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk bersama-sama mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Hal itu ia sampaikan saat hadir dalam Kajian Ramadan PW Muhammadiyah Jatim di UMM Dome, Malang Sabtu (25/3).
Dikatakan Khofifah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat Industri Halal dunia dibutuhkan pemikiran strategis dari para pimpinan dan tokoh Muhammadiyah, khususnya PWM Jawa Timur serta organisasi sosial kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya.
“Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita tumbuh kembangkan sehingga ketika Indonesia menjadi pusat industri halal dunia sesungguhnya Jawa Timurlah sentral dari pusat pertumbuhan industri halal tersebut. Dan itu adalah kita semua,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini starting point dalam melihat perkembangan ekonomi dunia adalah pada sektor modernisasi ekosistem digital. Seperti yang disampaikankan Jack Ma Founder Alibaba Group bahwa di tahun 2030, 99 petsen UMKM dunia akan melakujan secara online dan 85 persen diantaranya akan melalui e-commerce.
“Maka jejaring lembaga-lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah di mana saja. Menurut saya bukan hanya untuk jejaring market tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM go global,” jelasnya
“Ini menjadi penting untuk kita jadikan starting point kita, supaya proses untuk bisa membangun penguatan UMKM menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi Muhammadiyah dan ekonomi Indonesia sesuai tema kajian Ramadan kali ini yaitu jihad ekonomi Muhammadiyah,” imbuh Khofifah
Kemudian, penguatan jaminan produk halal, menurut mantan Menteri Sosial ini, juga tidak boleh dikesampingkan. Hal ini diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat muslim tahun 2030 kira-kira 26 persen dari populasi masyarakat dunia.
Khofifah juga memyebut bahwa ini adalah market yang luar biasa. Selain itu, ia menyebutkan pasar produk halal asia-pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62 persen, Afrika 15 persen, Timur Tengah 20 persen dan Eropa-US 3 persen. Kemudian, dirinya menambahkan bahwa produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat global. (ST02)





