SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke X Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bojonegoro, Minggu (12/3). Musda ini juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Kementerian Agama, ketua MUI Bojonegoro, ketua Pengurus Cabang NU Bojonegoro, ketua Partai Politik, ketua PDM dan Aisyiyah serta beberapa undangan lainnya.
Bupati Anna dalam sambutannya mengatakan, momentum musyawarah daerah ini sangat penting dan memiliki nilai strategis untuk memantapkan program kerja organisasi. Tujuannya agar senantiasa berjalan lebih baik dan mampu bersaing dengan organisasi lain.
“Melalui pelaksanaan Musyawarah Daerah, bisa menghasilkan komitmen untuk meningkatkan dan memantapkan kualitas serta keberadaan Muhammadiyah secara prima, sehingga dapat berperan sebagai salah satu elemen kekuatan pembangunan di Bojonegoro,”ujarnya.
Dengan tema “Mewujudkan Islam Berkemajuan, Memajukan Bojonegoro” bupati berharap Musda mampu menjadi sarana evaluasi dan perbaikan guna mewujudkan struktur organisasi yang kokoh menuju pembangunan yang sehat. Selain itu juga membangun hubungan yang baik dan harmonis antar sesama organisasi.
“Melalui pelaksanaan musyawarah daerah diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengurus dan anggota organisasi pada khususnya serta bagi pemerintah daerah pada umumnya,” lanjutnya.
Dengan terpilihnya pengurus baru nanti, lanjut Bupati Anna, diharapkan organisasi akan menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat. “Saya ucapkan selamat ber-Musda. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PDM Bojonegoro H Soewito mengungkapkan pihaknya telah melaksanakan tugas organisasi mulai tahun 2016-2020. “Namun, karena Covid-19 sehingga musda baru bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Dia mengatakan adapun makna dari tema yang diusung yakni dalam bertauhid bukan semata mata beriman kepada Allah, tetapi segala kekuasaan dan aturan aturan yang sudah tertera dalam Alquran dan As Sunnah.
“Kita wajib melaksanakannya di antaranya sebagai warga Muhammadiyah harus bisa memahami Alquran dan As Sunnah sekaligus mengamalkannya,” paparnya.
Agenda terpenting dalam Musda adalah pemilihan calon ketua. Dalam musda ini terdapat 58 nama kandidat yang ada akan dipilih dengan total 563 pemilik suara.
Setiap pemilik suara akan memilih 13 nama. Pemilihan secara e-voting mengerucut 13 orang dengan suara tertinggi. Lalu, 13 orang itu akan bermusyawarah menentukan ketuanya. (ST10)





