SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi terselenggaranya kegiatan silaturahmi para tokoh di Jawa Timur, yang diinisiasi oleh perhimpunan Indonesia Tionghoa serta Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Jawa Timur, di Gedung Satoria Tower Surabaya, Minggu (5/2).
“Kegiatan ini sebagai wadah menjalin kebersamaan dalam membangun Jawa Timur dan Indonesia yang lebih baik,” ujar Emil.
Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan terimakasih atas silahturahmi antar Forkopimda dan berbagai stakeholder yang terus terjaga. “Intinya Jawa Timur menyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia. Sumbangsih Jatim adalah seperenam di perekonomian terbesar kedua di Indonesia, dan Indonesia perekonomiannya terbesar di Asia Tenggara,” kata dia
Bulan Desember lalu, Emil menceritakan, jika dirinya mengikuti pertemuan ASEAN di Kamboja. Dimana didapatkan data, jika 7 persen perekonomian ASEAN berasal dari Jawa Timur. “Ini tidak mungkin tercapai kalau tidak ada kondusifitas dan kerjasama Forkopimda yang baik,” imbuhnya.
Tak lupa, masih dalam suasana Tahun Baru Imlek 2023, Wagub Emil juga menyampaikan ucapan selamat. Dirinya berharap, Imlek tahun ini dapat semakin merekatkan persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat.
Emil mengatakan Jawa Timur memiliki sangat banyak ragam dan kekayaan akan agama, suku, ras dan adat istiadat. Agar kemajemukan tersebut dapat menjadi bekal utama dalam mewujudkan pembangunan di Jawa Timur.
“Ini perlu kita lestarikan bersama. Diperlukan perhatian dan kepedulian bersama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan ini. Karena masih banyak ancaman dan tantangan yang hadir utamanya dalam hidup bertoleransi dikalangan masyarakat,” jelas Emil.
Untuk mengantisipasi hal ini, mantan bupati Trenggalek tersebut menyampaikan diperlukannya promosi mengenai kesadaran pengetahuan, pengakuan budaya, perbedaan, serta keragaman yang dimiliki.
Ia pun meminta agar masyarakat turut menjaga dan melestarikan kehidupan beroleransi. Dimana salah satunya, lanjut Emil, yakni dukungan tokoh masyarakat yang sangat diperlukan untuk menciptakan kerukunan di masyarakat dengan menjadi pelopor kehidupan toleransi.
“Pemerintah tentunya tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Perhatian dan kepedulian seluruh lini masyarakat sangat kami butuhkan dalam turut serta menjaga keutuhan NKRI dan melestarikan kehidupan bertoleransi di masyarakat,” jelasnya
Emil menambahkan, semangat kolaborasi dan integrasi antar masyarakat dengan pemerintah, serta unsur TNI dan Polri agar terus perlu digelorakan. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis serta pembangunan yang berkelanjutan. (ST02)