SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Selain menyiapkan penambahan armada bus TRANSJATIM koridor I rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik yang siap operasional pada April 2023 mendatang, Pemprov Jatim juga bakal melakukan pengembangan rute.
Rencananya, pengembangan rute akan dilaksanakan untuk koridor II. Yakni Terminal Kertajaya Mojokerto – Terminal Purabaya. Rute ini akan dilaunching pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah armada 20 Unit Operasional dan 2 Unit Cadangan.
“Pengembangan rute ini terus kami lakukan. Setelah pengembangan rute koridor II ini rencananya kami akan mengembangkan Koridor III di wilayah Gerbangkertasusila,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Ia berharap program angkutan massal berbasis jalan bisa dikembangkan di wilayah kabupaten/kota di Jatim. Pengembangan angkutan massal TRANSJATIM ini sendiri saat ini dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Timur.
“Dengan adanya program prioritas Jawa Timur yaitu angkutan massal TRANSJATIM ini kami harap dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah. Yang pada akhirnya dapat mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Jatim,” katanya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, dari aspek keamanan, armada TRANSJATIM ini memiliki CCTV in dan out untuk menanggulangi kejahatan di angkutan umum, serta petugas yang sudah dibekali pendidikan pelayanan di angkutan umum.
Di segi keselamatan, terdapat spesifikasi alat penunjang yang sudah di sediakan seperti Kamera AI (Artificial Intelligence) yang berfungsi mengontrol dan mengatur kecepatan bus yang di awaki oleh pramudi, serta bisa mendeteksi dan memperingatkan pelanggaran dalam operasional.
Selanjutnya dari segi kenyamanan, armada TRANSJATIM dilengkapi pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner) dan pewangi ruangan. Dari segi keteraturan, dengan time table yang sudah ditetapkan dan tersedia aplikasi TRANSJATIM- AJAIB di Smartphone (Playstore dan Appstore) maka penumpang akan mendapatkan kemudahan informasi terkait jadwal keberangkatan bus.
“Kemudian dari segi kesetaraan, TRANSJATIM adalah moda yang bisa di gunakan untuk semua kalangan, termasuk penumpang Difable atau kebutuhan Khusus. Dimana tersedia kursi Prioritas dan Halte Portable yang ramah kaum Difable,” kata Khofifah.
“Dari segi keterjangkauan, tarif bus ini juga telah ditetapan yakni Rp 2.500 untuk tarif santri, Rp 2.500 untuk tarif pelajar dan Rp 5.000 untuk tarif umum,” imbuhnya. (ST02)





