SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk adaptif. Selain itu juga memiliki loyalitas dan integritas dalam menjalankan program-program pemerintahan utamanya dalam hal pelayanan publik atau masyarakat.
Hal ini, kata Khofifah, penting guna menghadapi double disruption. Sebab, disrupsi ini tidak hanya disebabkan perkembangan digitalisasi, tapi juga disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Belajar dari apa yang disampaikan Prof. Rheinald Kasali dan Prof. Muhammad Nuh bahwa kita sedang mengalami double disruption. Untuk itu kita harus belajar mengubah mindset atau cara pandang dalam menjalankan pemerintahan. Serta memberikan loyalitas untuk terciptanya public trust,” urai Khofifah.
Hal itu disampaikannya usai mengikuti Refreshment Manajemen Pemerintah Tahun 2023 di lingkungan Pemprov Jatim di Ballroom Hotel Grand Mercure Malang, Kamis (12/11) malam. “Kita harus adaptif, terus belajar, dan mengembangkan diri. Harus mencoba memikirkan cara-cara yang tidak biasa, yang lain dari biasanya guna melayani masyarakat lebih baik lagi,” imbuhnya.
Khofifah mengatakan, di era double disrupsi ini para ASN dan kepala OPD dituntut untuk memiliki pola pikir out of the box. Sehingga mampu menghasilkan gagasan dan kebijakan baru, dapat mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan warga, sehingga mampu efektif dalam menjalankan program bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, ASN termasuk para kepala OPD harus memiliki integritas dan komitmen yang kuat untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang prima dan obyektif bagi masyarakat.
“Kita harus kaya ide, senang bereksplorasi, belajar hal baru dan mampu melihat masalah secara holistic. Dengan begitu kita memiliki kemampuan untuk menangani permasalahan yang sangat beragam saat ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, menghadapi perubahan dinamika global para ASN dan kepala OPD harus memiliki kemampuan untuk membaca atau menganalisis permasalahan secara menyeluruh dan kritis. Hal ini untuk menyiapkan langkah-langkah dan strategi apa yang harus dilakukan agar setiap masalah yang dihadapi dapat diseleseikan dengan baik.
“Saya berharap refreshment ini memberikan penyegaran sesungguhnya pada para Kepala OPD. Penyegaran pada cara berpikir kita agar mampu merespon perubahan karakter masyarakat ini,” pungkasnya. (ST02)





