• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Universitas Ciputra Lakukan Pendampingan UMKM Batik Berbasis Greenpreneur

by Redaksi
Rabu, 14 Desember 2022
Pendampingan UMKM batik di Desa Wage Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

Pendampingan UMKM batik di Desa Wage Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Universitas Ciputra berhasil memperoleh dana insentif Abdimas dari DIKTI tahun 2022. Dana insentif itu didapatkan melalui program dengan judul “Pendampingan UMKM Batik berbasis Greenpreneur”.

Pendampingan UMKM ini dilakukan di Desa Wage Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo pada 12-14 Desember 2022. Pendampingan dilakukan terhadap 15 UMKM, berasal dari perajin kriya kain dan fesyen.

Proses pendampingan dilakukan melalui beberapa tahap pelatihan, mulai dari tahap pengenalan motif dan trend batik, teknis batik dan pewarnaan, produksi batik, hingga digital marketing.

Ketua pelaksana program, Dr David Sukardi Kodrat menilai bahwa dana insentif Abdimas sangat dibutuhkan untuk peningkatan kapasitas produk dan produksi UMKM, khususnya UMKM kriya batik. Menurutnya, peningkatan kapasitas UMKM, dapat dilakukan melalui pengenalan terhadap motif batik kekinian, penerapan SGDs melalui konsep greenpreneur, dan digital marketing untuk peningkatan kapasitas pemasaran.

BACA JUGA:  Indahnya Jembatan Sawunggaling yang Dilengkapi Big Tree Lamp Berwarna-warni

“UMKM Kriya Batik dipilih karena besarnya kontribusi batik terhadap perekonomian nasional, besarnya kontribusi batik terhadap serapan tenaga kerja di Indonesia, dan besarnya jumlah UMKM yang bergerak dalam bidang kriya kain,” ungkapnya.

Ia menyebut program ini tidak dikerjakannya sendirian. Di pogram pelatihan tersebut juga digawangi oleh dua anggota tim, yakni  Dr Tina Melinda, dan Rahayu Budhi Handayani.

David Sukardi Kodrat menerangkan pendampingan UMKM batik berbasis greenpreneur juga sebagai bagian dari upaya menempatkan batik sebagai produk ekonomi kreatif yang memiliki kapasitas untuk memperkuat identitas kebudayaan.

“Apalagi status batik kini sebagai warisan budaya dunia ditetapkan UNESCO pada 2 Oktober 2009,” tambahnya.

BACA JUGA:  Gandeng Desainer untuk Bangkitkan UMKM

Diterangkannya, produksi batik sebetulnya juga memiliki sisi lain berupa potensi pencemaran lingkungan. Ini diakibatkan penggunaan berbagai bahan kimia dalam proses produksi batik, salah satunya melalui proses pewarnaan.

Proses produksi batik yang banyak melibatkan air dalam setiap tahapan, lanjut dia, produksinya menjadikan tingginya potensi pencemaran air yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia dalam proses pewarnaan batik. Nah potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh produksi batik masih belum banyak disadari para perrajin batik, sehingga perlunya edukasi terhadap para perajin batik tentang pewarna alami yang ramah lingkungan.

“Sekaligus sebagai bagian dari dukungan terhadap konsep SDGs, pembangunan yang berkelanjutan. Penggunaan pewarna alam dalam produk batik, selain masalah lingkungan, juga bisa dijadikan sebagai bagian dari inovasi dan kreativitas yang bisa memberikan nilai tambah produk kriya batik yang dihasilkan,” urainya.

BACA JUGA:  Ketua Dekranasda Surabaya Optimalkan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM 

Di sisi.lain, Rektor Universitas Ciputra, Ir Yohannes Somawiharja menilai bahwa pelatihan tersebut berhasil meningkatkan kapasitas para pelaku kriya kain dalam hal teknik pewarnaan alami. “Sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk kriya kain yang dihasilkan sekaligus sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap permasalahan lingkungan atau keberlangsungan lingkungan hidup,” ujarnya.

Yohannes Somawiharja juga mengatakan bahwa pelatihan seperti ini perlu diperluas jangkauan dan kapasitasnya. Tujuannya agar semakin banyak perajin kriya kain yang dapat dijangkau, mengingat potensi ekonomi kreatif untuk kriya kain cukup besar di Indonesia.

“Dan Universitas Ciputra akan berkontribusi dalam hal tersebut,” pungkasnya. (ST01)

Tags: GreenpreneurKriya BatikSGDsUMKMUniversitas Ciputra
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In