SURABAYATODAY.ID, KAIRO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Mesir mendapatkan perhatian khusus dari Grand Syaikh Al-Azhar University Prof. Dr. Syaikh Ahmad At-Thayeb. Secara khusus Imam Besar Universitas Al Azhar tersebut menerima kedatangan Gubernur Khofifah dan Dubes RI untuk Mesir serta rombongan di kantornya di kompleks Al Azhar University di Kairo Mesir.
Grand Syaikh Al-Azhar University Prof. Dr. Syaikh Ahmad At-Thayeb menyambut antusias kedatangan Gubernur Khofifah beserta rombongan. Bahkan Grand Syeikh juga memberikan delapan buku karyanya untuk Gubernur Khofifah.
Delapan buku yang diberikan tersebut di antaranya yaitu buku yang berjudul Activities of Alazhar Internasional Peace Conference, Freedom and Citizenship Diversity and Integration, Alazhar Declaration for Citizenship and Coextence, Alazhar Internasional Declarstion in Support of Al Quds, dan Human Fraternity Documents.
“Silahkan Ibu Gubernur Khofifah untuk menerjemahkan, menerbitkan dan juga menyebarluaskan buku ini. Kami akan senang jika ibu yang menuliskan ulang langsung. Karena kami memberikan hak dan kewenangan untuk itu,” tegas Grand Syaikh Al-Azhar University Prof. Dr. Syaikh Ahmad At-Thayeb.
Selain itu, terkait permintaan penambahan kuota beasiswa mahasiswa Jatim, Grand Syaikh juga menyanbut baik usulan tersebut. Bahkan pihaknya menyampaikan akan segera membicarakan hal tersebut dengan KBRI di Mesir.
“Mahasiswa Indonesia terkenal dengan kecerdasannya dan juga sopan santunnya yang tinggi. Maka kita akan bicarakan ini dengan KBRI,” tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komite Komunikasi Digital Jawa Timur Suko Widodo mendukung inisiasi kerjasama Jatim dengan Universitas Al Azhar dalam kaitan penyebaran moderasi Islam. Bahkan menurutnya Jatim dan Indonesia membutuhkan lembaga serupa yang dimiliki Universitas Al Azhar.
“Di era digital seperti saat ini, munculnya radikalisme dan penyebaran paham ekstrem melalui media sosial potensinya sangat tinggi. Maka kita harus punya unit dan organisasi untuk mengantisipasi, mengkaji dan meluruskan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin,” tegas Suko Widodo. (ST02)





