• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 13 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Rancang Strategi untuk Kurangi Emisi Karbon

by Redaksi
Selasa, 16 Agustus 2022
(dari kiri) Annisa Ramadhani, Reyhan Hamdan Ibda'u Atma, dan Anisa Luthfitah Amalia dari Tim Macario ITS.

(dari kiri) Annisa Ramadhani, Reyhan Hamdan Ibda'u Atma, dan Anisa Luthfitah Amalia dari Tim Macario ITS.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Indonesia kini sedang berkomitmen mengurangi jumlah emisi karbon dengan menetapkan target pada 2060 atau lebih cepat. Mendukung hal tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengambil peran dengan merancang sebuah strategi terkait Net Zero Emission (Nol Emisi Karbon) melalui pendekatan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Mereka adalah Annisa Ramadhani dan Reyhan Hamdan Ibda’u Atma dari Departemen Teknik Sistem dan Industri angkatan 2019. Satu lagi Anisa Luthfiah Amalia dari Departemen Manajemen Bisnis angkatan 2019 yang tergabung dalam Tim Macario.

Annisa menjelaskan bahwa fokus utama dari inovasi ini adalah pengurangan emisi karbon sebesar 38 persen di tahun 2040 mendatang.

Ide ini, lanjut Annisa, pernah diusulkan oleh Tim Macario untuk ajang Gadjah Mada Business Case Competition (GAMA BCC) 2022 yang diadakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (KAFEGAMA), beberapa waktu lalu. Kompetisi ini turut menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai mitra penyelenggaranya.

BACA JUGA:  Surabaya-Bangkalan Bakal Dibangun Moda Transportasi ART Trem Otonom

“Maka dari itu, sasaran dari ide kami adalah PT PKT,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa secara garis besar, terdapat lima hal yang menjadi cikal bakal ide ini. Pertama adalah kegiatan produksi pupuk yang ditengarai menjadi penyumbang terbanyak gas amonia.

“Alasan kedua adalah hadirnya regulasi baru pemerintah terkait pajak emisi gas karbon yang mengharuskan pelaku ekonomi beralih ke aktivitas ekonomi hijau,” papar mahasiswi berhijab tersebut.

Di samping itu, lanjutnya, harga produk yang meningkat serta pesatnya teknologi kompetitor juga dinilai menjadi alasan lainnya. “Ditambah, kini telah terjadi pergeseran pasar di dunia agribisnis dengan hadirnya sustainable product atau produk ramah lingkungan,” terang gadis kelahiran Lumajang, 10 Desember 2001 tersebut.

BACA JUGA:  Terima Alat Ukur Sinyal 5G dari R&S Indonesia, ITS Perkuat Talenta Digital

Dalam penyusunan ide ini, menurut Annisa, Tim Macario menggunakan metode analisis Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths (TOWS), metode micro, metode macro, serta metode QSPM. Metode TOWS sendiri, timpal Annisa, digunakan untuk mendapatkan kebijakan strategis dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang dimiliki PT PKT.

Selanjutnya, papar Annisa, metode micro dilakukan dengan memahami persaingan suatu industri, mengidentifikasi posisi bisnis, serta memposisikan perusahaan agar lebih unggul daripada kompetitor. “Sedangkan analisis macro dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi suatu perusahaan,” terang Annisa lebih lanjut.

Terakhir, dijelaskan Annisa, metode QSPM digunakan sebagai upaya penentuan prioritas alternatif strategi yang diperoleh dari analisa Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT). Hasil dari analisis metode ini adalah PT PKT dapat mengimplementasikan developing new business & technologies menjadi strategi yang tepat sembari menunggu Carbon Capture Storage (CCS) berhasil dibentuk di tahun 2040 mendatang.

BACA JUGA:  Command Center Dibutuhkan Masyarakat untuk Bantuan Mendesak

Berkat pemikiran baru ini, Tim Macario telah berhasil menyabet juara ketiga di ajang GAMA BCC 2022 tersebut. Dalam kompetisi tersebut, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nawal Nely selaku juri memberikan respon yang positif terhadap ide itu. Ia pun memberi masukan kepada Tim Macario untuk kembali menggali informasi model bisnis dan memperhatikan kelayakan dari segi finansial.

Dalam penyusunan ide ini, Annisa mengaku bahwa timnya secara aktif melakukan bimbingan secara asinkronus maupun sinkronus dengan dosen pembimbingnya, Niniet Indah Arvitrida ST MT PhD. “Di samping itu, kami juga berusaha mencari referensi dari jurnal serta aktif mengamati kompetisi lain yang serupa,” ungkapnya. (ST05)

Tags: Emisi KarbonGadjah Mada Business Case CompetitionGAMA BCCITS
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Prihatin Bencana Sumatera, Pemkot Surabaya Tiadakan Perayaan Tahun Baru di Balai Kota

Sabtu, 13 Desember 2025

Ganti Rugi Warga Terdampak Flyover Taman Pelangi Dikonsinyasi di PN,

Sabtu, 13 Desember 2025
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad

Ungkap Resep hingga Raih IGA 2025, Surabaya Tekan Kemiskinan Lewat 1.214 Inovasi

Sabtu, 13 Desember 2025
Salah satu rusun yang dikelola oleh Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya Siapkan Lahan, Pembangunan Rusun Diusulkan ke Kementerian PKP

Sabtu, 13 Desember 2025

Berita Terkini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Prihatin Bencana Sumatera, Pemkot Surabaya Tiadakan Perayaan Tahun Baru di Balai Kota

Sabtu, 13 Desember 2025

Ganti Rugi Warga Terdampak Flyover Taman Pelangi Dikonsinyasi di PN,

Sabtu, 13 Desember 2025
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad

Ungkap Resep hingga Raih IGA 2025, Surabaya Tekan Kemiskinan Lewat 1.214 Inovasi

Sabtu, 13 Desember 2025
Salah satu rusun yang dikelola oleh Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya Siapkan Lahan, Pembangunan Rusun Diusulkan ke Kementerian PKP

Sabtu, 13 Desember 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pembangunan jembatan Curah Maling dan Jembatan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang,

Gubernur Khofifah Pastikan Dua Jembatan di Kecamatan Senduro – Lumajang Selesai Akhir Tahun

Sabtu, 13 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In