SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh Gerakan Berbagi 10 Juta Bendera Merah Putih yang dicanangkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dukungan tersebut ditunjukkan Gubernur Khofifah dengan berbagi bendera kepada sejumlah elemen masyarakat bersama Mendagri Tito tiga hari menjelang Hari Kemerdekaan ke-77 RI di halaman hedung Negara Grahadi, Minggu (14/8) untuk menggalakkan gerakan tersebut.
Pembagian bendera yang dihadiri langsung Mendagri Tito ini juga bertepatan dengan HUT ke-61 Pramuka Indonesia yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Di halaman gedung Negara Grahadi itu, Menteri Dalam Negeri didampingi Gubernur Khofifah menyerahkan secara simbolik bendera kepada 12 perwakilan dari berbagai masyarakat. Antara lain, Garda Ojol Jawa Timur, DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jatim, Persatuan Guru Republik Indonesia Jatim, PW Aisiyah Jatim, PW Muhammadiyah Jatim, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Jatim, PW Pemuda Muhammadiyah Jatim, dan Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim.
Selain itu juga kepada Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Jatim, PW Muslimat NU Jatim, Serikat Supir Indonesia, dan Mitra Deradikalisasi dari Malang.
“Momentum yang sangat strategis di hari Ulang Tahun Pramuka ke-61 ini menguatkan semangat persatuan kita dari berbagai elemen. Pak Mendagri kehadirannya memberikan penguatan. Hadirnya beliau sungguh menjadi semangat luar biasa bagi seluruh elemen strategis di Jatim,” ungkap Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menekankan, dengan mengibarkan bendera yang satu dan sama, maka simbol persatuan indonesia telah terwujud. Hal ini adalah simbol bahwa masyarakat Jatim dan Indonesia solid berpegang teguh pada semangat kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Menghadirkan toleransi bukan hanya dengan narasi dan orasi, tapi juga dengan pikiran, gerakan dan tindakan nyata. Maka kekuatan moderasi dan toleransi untuk membangun negeri harus dijaga titik ekuilibrium dinamiknya,” sebutnya.
Bendera yang melambangkan identitas negara Indonesia itu diharap Khofifah dapat memupuk rasa nasionallisme, patriotisme, dan wawasan kebangsaan.
“Kita ini bangsa yang besar, plural, toleran, rasa persatuan tidak boleh tergoyahkan,” katanya.
“Pembagian ini adalah simbol bahwa NKRI harga mati, Indonesia bangsa yang dinamis dan plural. Hati merah putih, gerakan kita merah putih,” lanjutnya.
Menurut dia, gerakan pembagian bendera di bulan kemerdekaan akan menjadi bagian penting untuk membangun sinergitas bagi seluruh masyarakat. Hal itu bisa dirasakan, bagaimana animo masyarakat mengambil bendera merah putih begitu antusias.
“Saya rasa gerakan untuk mengibarkan bendera selama Agustus diharapkan mendorong penguatan nasionalisme kita,” tuturnya.
Khofifah menambahkan, gerakan pembagian bendera merah putih merupakan itikad baik sebagai bentuk nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia.
“Bagaimana kita tidak sekadar mengibarkan bendera merah putih, melainkan semangat merah putih selalu ada di hati, pikiran dan di dalam tindakan kehidupan kita,” tegasnya.
Di akhir rangkaian acara, bersama Mendagri, Gubernur Khofifah mengajak agar momentum 17 Agustus dimanfaatkan untuk memupuk rasa persatuan dan keberagaman dalam NKRI. (ST02)





