SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro menggelar rapat koordinasi (Rakor) tim terpadu, Kamis (7/7). Rakor ini dalam upaya antisipasi pelaksanaan Hari Raya Idul Adha di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengimbau masyarakat tidak perlu Khawatir soal wabah PMK. “Kami pastikan hewan-hewan ternak yang ada di Bojonegoro menjelang Hari Raya Idul Adha semuanya sehat, hingga pemotongan hewan dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Diungkapkan, Pemkab Bojonegoro bersama TNI-Polri akan terus bersinergi. “Serta berupaya dalam menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah Idul Adha,” terang Bupati Anna.
Sementara itu Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol Arif Yudho Purwanto menjelaskan langkah dan upaya yang dilakukan. Ada tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Dinas Peternakan Dan Perikanan melakukan kegiatan penyekatan di wilayah perbatasan Bojonegoro. Yakni di kawasan Margomulyo, Padangan, Trucuk, Baureno, dan Gondang.
Tujuannya agar tidak ada hewan ternak yang keluar dan masuk membawa wabah ke Bojonegoro. Tim gabungan juga melakukan pengecekan, inventarisasi dan penyemprotan disinfektan, dan pemberian vaksinasi PMK ke masyarakat yang memelihara hewan ternak.
“Sampai saat ini sudah mencapai 3.100 dosis,” jelasnya.
Di sisi lain, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menambahkan, dalam pengamanan pelaksanaan Idul Adha juga akan melibatkan personel gabungan. Mereka terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan ormas keagamaan.
“Mereka akan diturunkan baik pengamanan dalam ibadah Salat Idul Adha, maupun pemotongan hewan kurban,” terangnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Mahmudi mengatakan pemerintah melalui BNPB telah menetapkan status keadaan tertentu darurat PMK pada hewan ternak. Status itu tertuang melalui Surat Keputusan (SK) kepala BNPB nomor 47 tahun 2022 pada tanggal 2 Juli tahun 2022.
Di Bojonegoro, terhitung 14 Mei hingga 6 Juli 2022, tercatat 1466 hewan yang terkena wabah PMK itu. Rinciannya, 891 ekor sembuh, 8 potong paksa, dan mati 12 ekor. “Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemkab perlu menggelar rapat koordinasi dengan tim terpadu penanganan konflik sosial,” ungkap Mahmudi. (ST10)