SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengembangkan teknologi pembayaran non tunai atau cashless society bagi siswa-siswi di tingkat SD dan SMP Negeri di Kota Pahlawan. Menggandeng Bank Jawa Timur (Jatim), Pemkot Surabaya meluncurkan KatePay, Selasa (14/6).
KatePay ini adalah metode pembayaran untuk jajanan dan minuman di kantin sekolah. Dengan KatePay ini, siswa bisa membayar pembelian makanan atau minuman di kantin dengan non-tunai.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dengan KatePay, merupakan pengembangan dari Kartu Identitas Anak (KIA), yang bisa memberikan dampak pembelajaran.
“Melalui KatePay ini, harapannya anak-anak bisa terbiasa menggunakan sistem pembayaran non-tunai. Karena bagaimanapun, jika kebijakan dilakukan tanpa sebuah kebiasaan, akan sulit dilakukan,” katanya saat launcing KatePay di SMPN 42 Surabaya.
Ia menyatakan KatePay sudah mulai diterapkan di SDN Asemrowo 1 dan SMPN 42 Surabaya. Ia berharap konsep ini menjadi contoh untuk sekolah lain.
Sebab, ia menginginkan penerapan KatePay juga bisa dilakukan di SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Ia menjabarkan, dengan transaksi non-tunai, mempermudah memantau atau mengontrol uang saku yang diberikan kepada anak-anak mereka.
Maka, akan menyesuaikan kebutuhan anak selama berada di lingkungan sekolah. “KIA ini dimanfaatkan menjadi KatePay atau metode pembayaran non-tunai di kantin sekolah yang bisa dipantau orang tua siswa,” ujar Eri.
Mantan kepala Bappeko ini juga berharap, seluruh sekolah SD dan SMP negeri maupun swasta di Surabaya bisa mengembangkan potensi yang ada di sekolah tersebut. Menurutnya, SMPN 42 Kota Surabaya telah melakukan hal tersebut dengan membuat berbagai produk olahan makanan, minuman, hingga kerajinan tangan.
“Sekolah harus mengembangkan potensi yang ada, kita harus menciptakan anak-anak yang mandiri. Agar ketika dewasa, mereka berani mengatasi persoalan dan keterbatasan,” ungkap dia. (ST01)