SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan beberapa pesan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah selesai melaksanakan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS. Penutupan Latsar CPNS golongan II Angkatan XI dan golongan III Angkatan XXIII dan XXIV Tahun 2022 BPSDM Jatim diselenggarakan di BPSDM Kawi Malang, Senin (13/6) malam.
Beberapa pesan Gubernur Khofifah mengandung nilai penting yang dibutuhkan di era digital saat ini. Mulai dari menjaga NKRI, adaptasi digitalisasi, sampai ajakan untuk berbuat baik melayani masyarakat tanpa pamrih.
Khofifah mengajak agar para ASN memiliki komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI bukanlah hal sederhana dan membutuhkan upaya dari semua pihak.
Ia ingin agar ASN bersungguh-sungguh menjaga persatuan dan kesatuan NKRI secara lahir dan batin dengan mengabdikan seluruh energi dan potensi yang dimiliki.
“Jangan sampai NKRI itu hanya casingnya atau hanya covernya saja. Tapi dalamnya juga harus utuh NKRI,” katanya.
Pesan selanjutnya adalah bagaimana PIN ASN SMART menjadi pemantik semangat untuk terus menggali potensi dan menciptakan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Pasalnya, saat ini Global Competitiveness Index ASEAN menunjukkan bahwa indeks kompetitif ASN Indonesia berada urutan ke-50. Hal itu sangat jauh berbeda dengan Singapura yang berada di posisi pertama. Maka posisi ini hendaknya menjadi pemacu dan pemicu ASN Jawa Timur untuk melakukan lompatan kinerja dan produktifitas.
Gubernur Khofifah mengajak agar hal tersebut tidak membuat mereka berkecil hati. Namun sebaliknya, menjadikannya sebagai amunisi semangat untuk lebih produktif. Misalnya dengan membangun semangat tersebut baik kerjasama dengan private sector berbagai instansi vertikal dan instansi horizontal serta berbagai short course kekhususan lainnya.
“Hari ini memang index Global competitiveness menjadi penting, juga indeks inovasi dari ASN di Indonesia. Apakah indeks daya saing atau indeks inovasi ini harus dijadikan pintu masuk untuk membangun semangat kerja yang lebih besar, lebih produktif dengan tim-tim yang sudah terbangun,” jelasnya.
Lebih lanjut Gubenur Khofifah menjelaskan, salah satu yang harus dilakukan dalam menyikapi Global Competitiveness Index ASEAN adalah dengan kemampuan beradaptasi dengan digitalisasi, termasuk digitalisasi di sektor kesehatan karena yang mengikuti latsar angkatan ini banyak para dokter.
Ia menyebutkan tantangan besar saat ini di sektor kesehatan bagi para dokter dan tenaga kesehatan serta layanan rumah sakit ialah penggunaan teknologi digital. Selain membutuhkan adaptasi baru dengan berbagai percepatan teknologi kedokteran juga alkes tertentu harganya tidak murah dan update tekonologinya cepat sekali.
Tak hanya terkait kinerja dan tugas-tugas sebagai ASN, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga memberikan pesan kehidupan bagi peserta Latsar CPNS kali ini. Yaitu dengan mengambil pelajaran dari kemuliaan yang Allah berikan terhadap putra Gubernur Jabar Ridwal Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, yang meninggal akibat tenggelam di sungai Aare, Swiss.
Ia mengatakan, banyaknya doa dan atensi warga bangsa atas meninggalnya alm. Eril, sapaan Emmeril Kahn Mumtadz, Khofifah meyakini adanya amalan istiqomah yang dilakukan selama hidupnya.
Ternyata info dari berbagai pihak yaitu berbagi kasih kepada sesama dengan ikhlas dan tanpa pamrih. “Kesimpulannya adalah mari berbuat baik, berbagi kasih tanpa pamrih selagi masih ada umur. Kawan-kawan, ini sebetulnya pelajaran kehidupan dari seorang anak muda (22) Emeril Kahn Mumtadz, saya mengajak untuk berbuat baik, beramal dan bersedekah mulailah dari sekarang, dari usia muda, jangan menunggu tua karena kita tidak tahu takdir umur kita” tutupnya. (ST02)





