SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima piagam Apresiasi Sukses Memimpin di Tengah Krisis dari salah satu stasiun televisi swasta di Kota Pahlawan, Jumat (11/3) malam. Piagam itu diberikan karena dalam masa kepemimpinannya, dinilai berhasil memulihkan perekonomian di Kota Surabaya di masa pandemi.
Eri menyampaikan, kunci keberhasilan Kota Surabaya bangkit dari keterpurukan ekonomi selama pandemi Covid-19, yaitu dengan menerapkan ekonomi kerakyatan. Penerapan ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah, mengembangkan kualitas produk dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Toko Kelontong di Kota Surabaya.
“Kota Surabaya selama ini menerapkan ekonomi kerakyatan, dimana semua kebutuhan di Kota Surabaya dipenuhi oleh UMKM. Begitu dengan para ASN (Aparatur Sipil Negara) dan siswa SD-SMP, kebutuhan batiknya dan seragam, yang juga memakai buatan UMKM-nya Surabaya,” katanya.
Bukan jurus itu saja yang dikeluarkan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian, ia juga memanfaatkan platform digital sebagai obat penawar krisis ekonomi pada saat pandemi. Platform digital itu dia beri nama e-Peken Surabaya, di aplikasi ini ada sekitar 500 pedagang toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok.
Bahkan, bukan sekadar menyediakan wadah untuk pelaku Toko Kelontong, agar perekonomian terus berputar, ia meminta ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk membeli bahan kebutuhan pokok di aplikasi e-Peken Surabaya.
Eri pun menjelaskan, soal bulan padat karya di awal Maret 2022 ini. Di bulan ini, ia melihat ada peluang emas di sektor UMKM-nya Kota Surabaya. Dengan jurus-jurus tersebut, ia menerima piagam penghargaan kategori “Menggerakkan Konsumsi Produk Lokal dan Sehatkan Ekonomi Rakyat”.
“Hari ini UMKM tidak hanya ada kue, batik dan sebagainya. Tetapi juga ada UMKM yang berupa bahan-bahan untuk kebutuhan bangunan, seperti paving pasir dan lain sebagainya,” ujarnya.
Disampaikannya, di tengah pandemi Covid-19 pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya melampaui kinerja Jawa Timur, bahkan nasional. Peningkatan itu tercatat dari tahun 2020 terkontraksi minus 4,85 persen, kemudian melompat ke angka 4,29 persen pada tahun 2021.
Ia menjelaskan, lompatan pertumbuhan ekonomi Surabaya pada tahun 2021 tercatat signifikan, yakni sekitar 8 poin. Bahkan, lompatan tersebut melampaui kinerja pertumbuhan ekonomi Nasional (3,69 persen) dan Jawa Timur (3,57 persen). Karenanya, pada tahun 2022 ini, dia mengatakan perputaran ekonomi Surabaya meningkat di atas 7 persen.
“Kita harus optimistis. Dengan gotong royong, kita terbukti bisa bangkit. Di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya meningkat. Tahun 2021 yang tadinya ditargetkan hanya 2 persen, menjadi 4,29 persen,” pungkasnya. (ST01)





