SURABAYATODAY.ID, LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Lampung. MoU berisi kerja sama di bidang pertanian, tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, perindustrian dan perdagangan tersebut ditandatangani Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Mahan Agung Lampung, Jumat (28/1) lalu.
Arinal Djunaidi mengatakan, kerjasama antar kedua provinsi ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan dan membutuhkan.
“Saya mengenal cukup lama beliau (Gubernur Khofifah). Sudah berapa kali kami menginisiasi kerjasama, alhamdulilah terwujud, ternyata kita saling membutuhkan,” katanya.
“Saya ingin ke depan kita kerjasama ternak yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat,” lanjut dia.
Tak hanya di sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, Arinal Djunaidi juga menginginkan kerjasama antara Jatim dan Lampung ialah pada pengembangan budidaya bawang merah.
“Kita kompak kerja, dan kita bicarakan. Karena fluktuasi harga bawang merah tidak menentu dan membuat geleng kepala. Tidak hanya itu, kami juga akan ke Jawa Timur untuk meninjau sektor Pariwisata yaitu Jatim Park. Agar bisa kami aplikasikan disini, nanti kita lihat mana yang pembiayaannya cukup untuk ditiru dari Jatim Park 1 hingga 4,” terangnya.
Sementara itu, mengutip data Badan Pusat Statistik, KhofifahIndar Parawansa menerangkan bahwa angka populasi sapi di Jawa Timur per tahun 2021 mencapai 4,93 juta ekor, semantara pada tahun 2020 berjumlah 4,8 juta ekor. Sedangkan untuk provinsi lain diposisi kedua berjumlah 1,8 juta ekor.
“Ini potensi yang sangat kasat mata, kita memiliki SDM untuk mewujudkan itu, pakan ternak cukup, kultur beternak cukup kuat,” ujarnya.
Dengan peta itu, kata Khofifah, gubernur Lampung serta gubernur provinsi lainnya bisa melakukan komunikasi dengan tim yang bisa membantu bagaimana percepatan memberikan perluasan beternak sapi potong.
“Seperti yang saat ini cukup sukses di Jawa Timur,” katanya. (ST02)





