SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan angka stunting di Kota Pahlawan. Upaya yang dilakukan oleh pemkot bukan sekadar sosialisasi dan intervensi saja, akan tetapi juga mendorong kader kesehatan, lurah, dan camat, untuk berinovasi agar stunting dapat tertangani dengan baik.
Saat berkunjung ke rumah salah satu balita stunting di Kelurahan Bringin, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan kepada camat, lurah dan kader kesehatan setempat, supaya lebih giat membudidayakan ikan dan sayuran hidroponik. Menurut ia, budidaya ikan dan sayuran hidroponik, merupakan bagian dari inovasi yang bisa dijadikan jurus menekan angka stunting di Kelurahan Bringin.
“Selain giatkan budidaya ikan dan sayur hidroponik, untuk mengatasi stunting di Kota Surabaya, harus diimbangi dengan ketelatenan dari masing-masing orang tua,” pesan Eri, Jumat (24/12).
Ia juga memberikan saran kepada orang tua balita stunting untuk memperhatikan pola makan anaknya. Misal, lanjut dia, memberi makanan yang mengandung protein minimal dua kali sehari dan bisa juga dengan menyajikan makanan dengan bentuk binatang atau bentuk lucu lainnya.
“Kalau dibentuk makanannya kan anak bakal suka, sehingga anak akan tertarik,” lanjut dia.
Di lokasi yang sama, Kader kesehatan Kelurahan Bringin, Sri Nur Kumalasari menjelaskan, segera menyikapi pesan dan saran wali kota. Bersama camat, lurah dan kader kesehatan, akan mengajak warga untuk lebih giat membudidayakan ikan dan sayur hidroponik. “Sudah ada (budidaya) tinggal kita maksimalkan lagi,” kata Sri.
Sri menjelaskan, dari data Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) total ada 14 balita stunting. Sementara itu, balita yang sudah mendapatkan permakanan ada empat orang. Dalam sehari, balita stunting tersebut menerima tiga kali permakanan, mulai pukul 06.00 WIB, pukul 11.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.
“Permakanan tersebut diberikan kepada keluarga balita stunting sejak tanggal 17 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022 mendatang, sampai dinyatakan lulus stunting,” jelas Kader Kesehatan yang akrab disapa Sari tersebut.
Sari mengungkapkan, selama dua pekan terakhir ada penurunan angka stunting di wilayah Kelurahan Bringin. Yang tadinya 14 orang, kini menurun menjadi enam balita, sedangkan delapan balita lainnya telah dinyatakan lulus stunting. (ST01)





