SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam Video Conference guna mengupdate penanganan dan situasi pasca Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru Lumajang. Kegiatan dilaksanakan di VIP Room Bandara Internasional Juanda, Kamis (16/12).
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan mengunjungi dua titik terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Posko Pengungsian Terpadu Penanggal dan Kampung Renteng di Kecamatan Candipuro Kamis (16/12) siang. Namun pada pukul 09.30 WIB Gunung Semeru kembali mengeluarkan APG.
Berdasarkan informasi, Pos Pantau Gunung Sawur jarak luncur diperkirakan turun hingga jarak 3,8 km dari gunung kabut ke arah Besuk Kobokan.
Gubernur Khofifah seusai mendampingi Wapres secara virtual di VIP Room Juanda memastikan bahwa hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) segera dibangun di area Perhutani seluas 90,98 hektare.
“Allhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari menteri KLHK sudah diterbitkan kemarin malam (15/12). Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektare di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo,” ungkapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, menyatakan bahwa para pengungsi APG Gunung Semeru untuk relokasi kampung terdampak dan hunian sementara akan segera dibangun.
“Selalu yang para pengungsi dampak APG sampaikan adalah kepastian hunian mereka. Untuk di Candipuro dan Pronojiwo, pembangunan format huntap sudah bisa dilakukan, land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK,” urainya.
Khofifah mengatakan bahwa proses pembangunan Huntara bisa dimulai secepatnya. Ia optimistis, jika cuaca tetap cerah malam nanti, maka proses pembersihan lahan (land clearing) akan bisa segera dimulai.
“Karena alat-alat berat sudah ada di sana, milik PUPR, Kodam, Polda, bahkan Pemprov, agar bisa segera dibangun Huntara yang nantinya menjadi satu kesatuan dengan Huntap,” katanya.
“Kalau hari ini cuaca bagus, seluruh alat berat bisa bekerja karena titik koordinatnya sudah ada, baik di Candipuro maupun Pronojiwo. Setelah land clearing selesai maka bisa segera ditindaklanjuti, membangun huntara dulu baru huntap,” tambahnya.
Mantan menteri sosial ini berharap, agar kepastian adanya hunian ini dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi, dan memberikan kembali semangat untuk dapat segera pulih sosial ekonominya.
“Semoga ini bisa memberikan ketenangan bagi pengungsi karena mereka punya kejelasan soal di mana hunian tetap akan dibangun untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang tengah mengungsi agar tetap tenang dan jangan panik. Huntara Insya Allah segera dibangun setelah itu huntapnya,” tutupnya. (ST02)





