SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pita Putih Indonesia (PPI) Jatim. PPI ini melaksanakan konferensi bertajuk, women’s health social capital and resilience during Covid-19 pandemic. Konferensi ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai 1-3 Desember 2021 juga didukung United Nations Population Fund (UNFPA), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dan Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial (PSGIS) Universitas Airlangga.
Ketua PPI Jatim Satiti Kuntari mengatakan, pentingnya penyelenggaraan konferensi bagi perempuan. Sebab, sejak pandemi Covid-19 muncul dan mewabah di Indonesia, angka kematian ibu naik 2 kali lipat.
“PPI bersama 15 negara yang dikoordinasikan oleh Global White Ribbon Alliance di Washington, Amerika Serikat sudah melakukan sosialisasi serta mencanangkan beberapa program untuk mencegah kematian pada ibu dan anak,” tuturnya.
Sejauh ini, kata Satiti, PPI Jatim telah melakukan sosialisasi kepada kader-kader di daerah-daerah. Tercatat, ada empat daerah yang menjadi sasaran binaan, yakni Kab. Sampang, Kota Surabaya, Tuban dan Kota Malang.
Agar angka kematian ibu dan anak tidak terus merangkak naik, Satiti berharap program-program yang sudah dimiliki Pemprov Jatim bisa dikolaborasikan dengan program maupun sosialisasi yang dilakukan PPI Jatim.
Menurutnya, penting mengkolaborasikan serta menindaklanjuti program-program yang sudah dilakukan Pemprov Jatim dan PPI. Sehingga ke depan, target menurunkan angka kematian pada ibu dan anak terlaksana dengan baik.
“Membantu pemerintah yang sudah memiliki berbagai macam program. Kalau tidak dibantu, maka pelaksanaannya akan terhambat dan tidak berjalan cepat,” tandasnya. (ST02)





