SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Untuk meningkatkan pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berinovasi meluncurkan Media Publikasi Suara Warga Mengelola Kebutuhan Adminduk (Swargaloka). Inovasi ini dibuat oleh Dispendukcapil Kota Surabaya.
Swargaloka ini merupakan media publikasi yang berkaitan dengan informasi seputar pelayanan Adminduk. Nantinya, informasi pelayanan tersebut bisa diakses oleh masyarakat Kota Surabaya melalui media sosial (Medsos), yakni YouTube, Instagram, Twitter, hingga Spotify.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Fatkur Rohman mengapresiasi inovasi komunikasi digital ini. Ia berharap melalui Swargaloka yang juga memiliki podcast yang bisa menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten di bidangnya.
“Sehingga, para pejabat baik dari Pemkot Surabaya maupun DPRD Surabaya bisa melakukan interaksi langsung dengan warga,” ungkapnya.
Menurut Fatkur, inovasi ini bakal cocok dengan semangat perwujudan Smart City. “Ini juga menyambut tren dunia digital dan tren transparansi, sehingga orang bisa mudah mendapatkan akses dan informasi,” katanya.
Namun Fatkur mendorong Dispendukcapil agar terus malakukan upgrade (perbaikan) terhadap aplikasi-aplikasi yang sudah diluncurkan. Tujuannya agar nantinya inovasi atau aplikasi yang sudah dimiliki benar-benar memudahkan user friendly untuk mengakses dan memahaminya.
Karena itu, ia menyatakan Komisi A akan berkoordinsi dengan Dinas Komuniksi dan Informasi (Diskominfo) terkait penguatan akses internet di kampung-kampung. Misalnya, jika sekarang sudah ada support internet di balai RW, mungkin bisa dilanjut ke tempat-tempat strategis di kampung, termasuk balai RT, tempat ibadah dan lain-lain.
“Sehingga terobosan-terobosan terkait aplikasi di era digital yang bagus ini bisa terimplementasi bagus oleh warga, sosialisasi program terobosan ke depan juga akan lebih cepat,” tambahnya.
Untuk itu, kata dia, dengan beragam permasalahan tersebut, maka Podcast yang ada di Swargaloka harus benar-benar mampu menghadirkan para pemangku kebijakan. Selain menghadirkan wali kota dan wakil wali kota untuk berinteraksi dengan masyarakat, Bappeko atau dinas-dinas lain, juga bisa dimanfaatkan menghadirkan anggota DPRD untuk menyampaikan ide dan gagasan-gagasan. Bahkan podcast bisa pula menghadirkan camat atau lurah sekaligus warga.
”Warga bisa dihadirkan untuk menyampaikan masalah-masalah yang masih dirasakan dan bagaimana dinas menyelesaikannya, agar seimbang,” kata dia.
Sebab, lanjut dia, problem Surabaya ini tidak hanya adminduk. Dikatakan, banyak problem-problem yang lain, seperti pendidikan, kesehatan, pertanahan, ijazah tertahan dan lain-lain.
”Alangkah baik sebenarnya jika ide ini bisa diperluas. Kalau tiap OPD (dinas) membuat sendiri-sendiri, kayaknya juga tidak efektif, tapi ini awalan yang baik. Semoga ke depan Pemkot Surabaya punya Podcast yang bisa menampung semua topik, dan bisa dijadwal,” kata dia.
Sebelumnya Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, peluncuran Media Publikasi Swargaloka tersebut, terinspirasi dengan sosial media yang dimiliki oleh Humas Pemkot Surabaya. Serta, menjadi salah satu cara untuk mendekatkan pelayanan Adminduk kepada masyarakat.
“Kami mencoba mengemas informasi pelayanan Adminduk melalui platform YouTube, Instagram, dan Podcast untuk lebih memudahkan warga,” kata Agus.
Ia mengaku tengah menyiapkan tiga langkah strategis untuk aplikasi online yang akan diakses oleh masyarakat Kota Surabaya pada Januari 2022 mendatang. Pertama ia akan menyiapkan peraturan, karena tidak semua warga bisa melakukan layanan online secara mandiri. Kedua, menyiapkan sistem aplikasi, dan ketiga adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari warganya. (ADV-ST01)