SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Ada yang berbeda di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Kusuma Bangsa, Selasa (9/11) malam. Jelang detik-detik menuju tanggal 10 November 2021 (Hari Pahlawan), dilaksanakan upacara prosesi pelepasan kirab yang dilakukan oleh Pemuda Panca Marga (PPM).
Kirab ini merupakan salah bagian dari peringatan Hari Pahlawan yang dilakukan PPM dan dipusatkan di Surabaya. Dengan membawa bendera merah putih, bendera PPM, sapu dan obor, puluhan anggota PPM berjalan kaki dari TMP Kusuma Bangsa ini menuju makam Bung Tomo di kawasan Ngagel.
Hujan tidak menyurutkan langkah mereka. Meski tengah malam dan pakaian basah karena tidak memakai payung, langkah tegap mereka kompak menyusuri jalan dari TMP Kusuma Bangsa sampai di makam Bung Tomo.
“Surabaya adalah Kota Pahlawan. Dulu berangkatnya Hari Pahlawan di sini maka kami kembali ke sini untuk mengenang itu,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat PPM Berto Izaak Doko.
Ia menyatakan momen Hari Pahlawan hari dimaknai dengan khidmad. Mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur di pertempuran sengit demi mempertahankan kemerdekaan RI adalah salah satu hal yang bisa dilakukan para generasi sekarang.
Berto menyebut kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat juang 45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Hal tersebut menjadi salah satu bagian mengimplementasikan dari tugas kami ke depan yaitu pemantaban nilai juang 45,” terangnya.
Kegiatan kirab dilakukan sekitar 40 anggota PPM. Sebelum kirab dimulai dilakukan penyerahan bendera merah putih, bendera PPM, sapu dan obor. Penyerahan ini sebagai tanda dimulainya kirab.
Dalam kegiatan ini, selain dihadiri Ketua Umum PPM, juga dihadiri Ketua PPM DKI Jakarta Robin Simangungsong, dan Ketua PPM Jatim Y Daniel Emor, beserta perwakilan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Menurut Berto, para generasi muda harus terus menggelorakan semangat para pahlawan dalam diri masing-masing. Dikatakan, jika semangat pahlawan adalah patriotisme mempertahankan kemerdekaan, maka di situasi sekarang semangat mengisi kemerdekaan, salah satunya berperang melawan Covid-19 secara bersama-sama. Tujuannya yakni agar pandemi Covid-19 segera berakhir.


“Dengan kondisi kekinian adalah bagaimana kita bersama-sama semua komponen bersatu padu memperkokoh persatuan dan kesatuan untuk menghadapi kondisi pandemi,” ungkapnya.
Berto menyatakan melawan Covid-19 adalah perjuangan pula. “Itu salah satu perjuangan juga. Kalau dulu dengan fisik, maka sekarang kami dengan perjuangan bersama-sama. Rasa sepenanggungan itu yang mau kami wujudkan,” tambahnya.
Karena itu ia menegaskan pahlawan bisa menjadi contoh. Pahlawan adalah inspirasi. “Makanya sesuai dengan tema adalah Pahlawanku Inspirasiku, yyang mana yang mau saya sampaikan bahwa perjuangan ini belum selesai,” ungkapnya.
“Kami mengajak kepada semua komponen, marilah kita kokohkan persatuan dan kesatuan,” tegas pria yang merupakan cucu pahlawan nasional asal NTT Izaak Huru Doko ini. (ST01)