SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jatim Khofifah Indar arawansa menghadiri pameran Expo dan Expose ICT SMK Jatim Tahun 2021 di SMK Negeri 1 Singosari Malang. Dalam kesempatan ini, ia merekomendasikan perspektif bekerja dan tingkat pengangguran terbuka.
Menurutnya, data menyebutkan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia termasuk Jawa Timur akibat pemaknaan atau definisi TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka).
Menurut Khofifah, ke depan rumusan TPT perlu dicermati ulang. “Karena kenyataanya lulusan SMK tidak menganggur, namun lebih memilih bekerja secara profesional, personal dan mendapat income,” ungkapnya.
Diungkapkan, hal ini menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bersama bidang pendidikan khususnya Dunia Usaha, Industri dan Kerja (Dudika). Mengingat, lulusan SMK dipersiapkan untuk mengisi lapangan kerja. Namun karena definisi TPT mengasumsikan bejerja dalam sebuah institusi maka data evaluasi TPT mendominasi angka pengangguran.
“Status lulusan SMK yang memilih bekerja secara profesional-personal belum bisa dimasukkan kategori bekerja. Inilah yang kemudian menjadi penyebab mengapa TPT lulusan SMK disebut tertinggi,” terangnya.
“Cukup banyak pelajar SMK lebih memilih sebagai pekerja profesional- personal ketimbang kerja di institusi atau Industri,” lanjut Khofifah.
Terkait hal ini Gubernur Khofifah sudah berkomunikasi dengan BPS supaya ada proses kelanjutan di Kemendikbud, utamanya Dirjen Vokasi dan Direktur SMK. “Kita cocokkan definisi TPT untuk mencari format BPS agar bisa mengakomodir bahwasannya alumni SMK yang memilih kerja profesional- personal dan mendapatkan income sehingga tidak masuk kategori TPT,” tandasnya.
Di sisi lain, setelah membuka pameran Expo ICT, Gubernur Khofifah berkesempatan meninjau beberapa stan karya pelajar SMK. Khofifah didampingi Bupati Malang Sanusi, Direktur SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wardani Sugiarto, dan Plt Direktur Kemitraan penyelarasan Dudika Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud Ristek Sariyaji. Selain itu juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Ahmad Muzaki serta kepala OPD Pemprov Jatim terkait. (ST02)





