SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) menggandeng Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Keduanya berkolaborasi menggelar program ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ di Convention Hall, Siola Lantai 4.
Acara itu dibuka Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani.
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, ‘Training on Trainer Cak dan Ning Minduk’ merupakan program yang bertujuan melahirkan fasilitator di masyarakat untuk memberikan edukasi terkait data adminitrasi kependudukan (adminduk). “Fasilitator itu nantinya akan memberikan edukasi, pemahaman, dan informasi tentang data adminduk kepada masyarakat, supaya mereka paham pentingnya data adminduk,” kata Agus.
Melalui program tersebut, kata Agus, Pemkot Surabaya berinisiatif untuk menjemput bola atau secara aktif turun ke masyarakat melalui fasilitator Cak dan Ning Minduk. Sebab, menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya data adminduk.
“Pemerintah jemput bola, tidak menunggu masyarakat yang bertanya terlebih dahulu, harus ada yang aktif untuk menginformasikan kepada mereka melalui para fasilitator itu tadi,” terangnya.
Diterangkan pula, data adminduk sangat penting. Karena itu, melalui fasilitator tersebut, ia berharap masyarakat akan cepat memahami dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negera untuk melaporkan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan data adminduk.
“Misalnya, ada peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, dan perceraian. Kemudian, ada juga peristiwa seperti pindah datang, pindah alamat, mengganti data penduduknya. Nah, itu bisa segera melaporkan ke Dispendukcapil melalui kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.
Agus juga menerangkan, pihaknya dibantu oleh fasilitaor dari kader-kader TP PKK Kota Surabaya. Ia menyebut, kader-kader TP PKK itu pastinya mempunyai dedikasi yang tinggi untuk melayani masyarakat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan, sinergi antara Dispendukcapil dan TP PKK itu bertujuan melahirkan fasilitator yang akan memberikan informasi dan pemahaman terkait data adminduk kepada masyarakat hingga ke RT dan RW.
“Kami menyediakan kadernya, untuk pelatihan teknisnya oleh Dispendukcapil,” katanya.
Dikatakan TP PKK memiliki kader-kader yang luar biasa. Namun, mereka itu belum dibekali dengan pengetahuan terkait layanan adminduk.
“Makanya, kita melakukan program pelatihan itu. Sehingga, nanti saat turun ke masyarakat mereka bisa melakukan pendekatan agar masyarakat mau dan menyadari pentingnya data adminduk,” tambah Rini. (ST01)





