SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendampingi kunjungan tiga menteri ke Bojonegoro. Tiga menteri itu adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Tiga menteri tersebut secara bersama-sama meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Padangan, Bojonegoro, Minggu (22/8). Vaksinasi ini sendiri bertajuk ‘Bakti Untuk Negeri’.
Gubernur Khofifah mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir serentak melaksanakan vaksinasi. Totalnya 22.590 orang. Jumlah tersebut terdiri dari para siswa, komunitas pelaku angkutan dan masyarakat di Bojonegoro.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih, kepada Pak Mensesneg, Pak Menhub dan Pak Menteri BUMN, atas kerawuhan (kedatangan) dan support berbagai program untuk masyarakat Jawa Timur, terutama hari ini untuk masyarakat Bojonegoro,” kata Khofifah.
Lebih lanjut mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ini juga menyampaikan, bahwa sejak bulan Maret hingga Juni 2021 yang lalu, jumlah kasus Covid-19 di Jatim makin melandai. Hal ini berseiring dengan pertumbuhan ekonomi Jatim di triwulan kedua di tahun ini, yang mencapai 7,05 persen.
“Apa yang ingin kami sampaikan adalah bahwa percepatan vaksinasi menjadi bagian yang sangat penting. Sehingga pengendalian Covid-19 bisa kita maksimalkan,” lanjutnya.
“Bersama Pak Pangdam, bersama Pak Kapolda, juga Pangkoarmada 2 dan Kajati di Jawa Timur, kami ini all in one. Semuanya bergerak untuk satu tujuan, bagaimana memberikan perlindungan dan penyelamatan masyarakat, terutama pada saat-saat sebelum sekarang, dalam upaya mengendalikan Covid-19 dari hulunya,” tambah Khofifah.
Mantan Menteri Sosial ini juga menyatakan kemasifan kegiatan vaksinasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan (proses) merupakan langkah di tahap hulu terus dimaksimalkan. Hal tersebut, dibuktikan dengan menurunnya BOR (Bed Occupancy Ratio) rumah sakit di Jawa Timur. Baik untuk ruangan ICU (Intensive Care Unit) dan isolasi saat ini penggunaannya sudah berada di bawah 60 persen.
“Tetapi ini harus tetap dijaga dengan kewaspadaan berganda. Saya rasa kita akan bergerak lebih masif lagi, ketika vaksin lebih banyak lagi kita terima,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, data nasional per 21 Agustus 2021, tingkat ketercapaian vaksinasi dosis pertama dan kedua di Jawa Timur menempati posisi kedua tertinggi pelaksanaan vaksinasi secara nasional setelah DKI Jakarta dengan jumlah 8.673.093 orang. Sementara untuk dosis kedua berjumlah 4.768.076 orang. (ST02)





