SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pentahelix atau multipihak yang terdiri dari pemerintah, media, komunitas, pengusaha, bisnismen dan juga akademisi serta berbagai elemen masyarakat, Rabu (18/8). FGD menghadirkan beberapa narasumber yakni pakar epidemiologi/Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Dr. Santi Martini, dr., M.Kes. dan pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Dr. Windhu Purnomo, dr., MS.
Selain itu juga Ketua IDI Cabang Surabaya Dr. Brahmana Askandar Tjokroprawiro, dr., Sp.OG(K), serta Pembina Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Estiningtyas Nugraheni, SKM. Mereka memberikan materi yang berbeda-beda, namun tetap dalam tema: “Surabaya Menuju Zona Kuning.”
Mengawali diskusi, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya terus melakukan langkah-langkah percepatan, baik percepatan untuk berubah dari zona orange menuju zona kuning, termasuk pula percepatan vaksinasi Covid-19.
“Kami mohon arahan dan masukan dari para narasumber dan semua elemen masyarakat untuk langkah-langkah apa saja yang harus kami lakukan. Sebab, kami punya tekad dengan Forkopimda untuk bisa merubah zona oranye ke kuning dalam jangka sebulan ke depan,” katanya.
Ia yakin bisa mengubah zona dan mempercepat vaksinasi jika dikerjakan secara bersama-sama. Apalagi, dalam kebersamaan itu juga ada seluruh partai yang ada di Surabaya, seluruh ormas, dan semua elemen masyarakat lainnya.
“Kalau kita bersama-sama turun memberikan pengertian dan sosialisasi, maka perubahan itu bisa segera terwujud di Kota Surabaya, dan perekonomian di Surabaya bisa segera bergerak kembali,” ujarnya.
Dr Windhu Purnomo mengatakan bahwa saat ini posisi Surabaya masuk dalam level 4 sesuai dengan asesmen level situasi. Tentunya, ini harus terus diturunkan.
“Kalau kita lihat dari situasinya, sudah banyak yang bagus karena sudah banyak penurunan,” kata Windhu.
Ia mengapresiasi pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) yang ada di Kota Surabaya. Namun begitu, ia meminta semua orang yang sudah berhasil dilacak, harus dites semuanya.
“Saya kira kita mampu melakukan ini,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi vaksinasi di Kota Surabaya yang dinilainya saat ini sudah bagus. Meski begitu, ia meminta untuk tidak cepat puas dan berhenti. “Kalau bisa kita kejar vaksinasi sampai 100 persen penduduk Surabaya, karena ketika varian delta meluas, sebenarnya kita ini mustahil mencapai herd immunity alamiah, makanya kita harus kejar vaksinasi 100 persen, supaya Surabaya bisa masuk ke hijau,” pungkasnya. (ST01)





