SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kran vaksinasi anak usia 12-17 tahun telah dibuka pemerintah pusat awal pekan lalu (1/7) melalui Surat Edaran Menkes Nomor HK.02.02/I/1727/2021. Pemkot Surabaya mengaku sudah mengajukan stok vaksin ke pemerintah pusat, namun hingga hari ini belum turun.
Sambil menunggu, PSI Surabaya menyarankan Pemkot untuk mempersiapkan SDM dan sarana vaksinasi anak. Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dispendukcapil diminta segera berkoordinasi untuk pendataan anak.
“Saya mendorong vaksinasi anak dilakukan di sekolah mempertimbangkan aspek kemudahan pendataan dan lokasi pelaksanaan” ujar Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, William.
Ia menjelaskan usulan vaksinasi anak di sekolah itu sesuai dengan arahan resmi dari Kemenkes yang disampaikan di laman resminya https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/. Sekolah memiliki data siswa dan orang tua yang lengkap sehingga mudah menentukan target.
Selain itu, kebanyakan sekolah juga memiliki fasilitas ruang terbuka yang cocok untuk digunakan dalam vaksinasi. Beberapa tahun terakhir sekolah juga telah menerapkan sistem zonasi sehingga jarak anak dengan lokasi vaksinasi juga tidak jauh.
“Sekolah swasta, Sekolah Luar Biasa (SLB), pesantren, sekolah di bawah Kemenag, dan komunitas homeschooling juga harus mulai diidentifikasi. Dinas pendidikan mestinya punya datanya,” ungkap dia.
“Kita harus catat semua, jangan sampai ada yang tertinggal. Terutama yang berkebutuhan khusus, jumlahnya berapa kita harus siapkan semua sembari nunggu vaksin datang” tambah William.
Berdasarkan proyeksi statistik surabaya, penduduk usia 12-17 tahun jumlahnya ratusan ribu. Sementara itu, jumlah SLB di Surabaya kabarnya juga lebih dari 50 dengan total ribuan siswa. Komunitas homeschooling juga jumlahnya banyak. Jika ditambah dengan orang tua/wali datanya bisa mencapai ratusan ribu dan akan sangat bermanfaat untuk target vaksinasi.
“Kalau bisa sekalian orang tua/walinya yang belum dapat vaksin juga bisa diikutkan. Arahan dari Kemenkes kan nanti bawa Kartu Keluarga karena anak-anak belum ber-KTP. Bisa sekalian saja disitu yang tercantum di KK supaya target satu juta vaksinasi sehari bisa segera terwujud” kata William kembali.
Ia menambahkan selain persiapan pendataan peserta dan pemilihan lokasi, hal lain yang juga penting adalah persiapan tenaga kesehatan dan pelaksana vaksinasi. Dengan dibukanya relawan oleh Pemkot, William berharap ada yang bisa dipersiapkan dan dilatih untuk membantu pelaksanaan vaksinasi anak. (ST01)