SURABAYATODAY.ID, TUBAN – Usai diberlakukannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau sejumlah titik pemantauan. Hal ini utamanya terkait pelaksanaan vaksinasi yang harus terus digencarkan, dan proses isolasi mandiri (isoman) warga terjangkit.
Peninjauan dimulai dari sentra-sentra vaksinasi di Kodim 811 Tuban dan kantor Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Tuban. Wagub Emil pun menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Tuban dapat dikatakan terkoordinasi dengan baik.
“Yang mana di sentra-sentra vaksinasi ini, protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan ketat,” terang Wagub Emil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Desa Plumpang, Sabtu (3/7).
Setelah memastikan bahwa vaksinasi berjalan lancar, dirinya mendorong masyarakat agar saling mengajak untuk ikut serta dalam program vaksinasi. Dikatakan, membangun imunitas bersama melalui vaksinasi ini sangat penting.
“Bagi yang sudah divaksin, ayo kabari tetangga dan kerabatnya, bahwa insya Allah vaksin ini aman dan halal. Nggak perlu takut disuntik,” tegasnya.
Dijelaskannya, sebagai upaya mengoptimalisasi para tenaga kesehatan (nakes), Emil berpesan agar vaksinator yang berlebih di satu sentra vaksinasi bisa berkoordinasi untuk membantu sentra vaksinasi lain yang kekurangan nakes.
Sama halnya dengan nakes, terbatasnya tenaga admin diharapkan dapat dicarikan alternatif tenaga dari para relawan. “Soal vaksin ini, kita bisa merekrut tenaga non-nakes untuk administrasi dan input data. Ini karena entry data dapat dikatakan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga bisa meringankan dan mempercepat kerja nakes serta proses vaksinasi juga,” kata Emil.
Emil menyambut baik atas seluruh inovasi-inovasi yang telah dilakukan untuk mempermudah proses vaksinasi. Mulai dari digitalisasi proses registrasi, screening, vaksinasi, dan pemantauan kesehatan peserta vaksin.
“Kami mengapresiasi segala inovasi yang sudah dilakukan untuk mempercepat proses vaksinasi. Yang sangat berpengaruh adalah percepatan dalam 4 proses utamanya, yaitu registrasi, screening, vaksinasi, dan pemantauan,” ucap Emil.
Di Plumpang ini, selain melihat vaksinasi, Emil juga meninjau ruang-ruang observasi dan isolasi mandiri. Ruang tersebut digunakan untuk mengisolasi dan mengamati pasien-pasien positif Covid-19 yang sebagian besar tidak mengalami gejala, atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
Menurut Emil, pengawasan terhadap pasien positif Covid-19 sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan mengendalikan penyebaran. “Tugas kita sekarang bukan lagi flattening the curve, tapi bending the curve,” jelasnya.
Dirinya berpesan, agar terus berhati-hati dan meningkatkan penerapan Prokes. Mengingat sekarang banyak sekali OTG yang tak menyadari diri mereka positif, dan penyebaran varian delta yang begitu cepat.
“Harus terus dilakukan isolasi terpantau dan testing, agar bisa dipastikan kalau virus dari seorang pasien positif masih belum menyebar ke orang-orang yang pernah melakukan close contact. Testing, tracing, dan treatment itu sangat perlu,” sebutnya. (ST02)





