SURABAYATODAY ID, SURABAYA – Vaksinasi Covid-19 mulai diperuntukkan bagi masyarakat rentan yakni Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), disabilitas serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Untuk melakukan itu, banyak cerita atas perjuangan para tenaga kesehatan (nakes) dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi tahap III ini.
Salah satunya dialami Kepala Puskesmas Rangkah Dwiastuti Setyorini. Ia menceritakan pengalaman menariknya saat menjemput bola atau door to door mendatangi rumah pasien ODGJ dan disabilitas.
Dwiastuti mengaku membutuhkan waktu yang tidak sebentar demi membujuk pasien agar tidak menolak divaksin. Bahkan, sebelum berkomunikasi dengan pasien, Ririn perlu mendapat persetujuan dari keluarganya terlebih dahulu.
“Kita meminta izin dahulu kepada anggota keluarganya. Menjelaskan pentingnya vaksin, kita juga terangkan bahwa ODGJ dan disabilitas termasuk kelompok yang rentan. Makanya, harus menerima vaksin lebih dahulu,” katanya.
Ririn, sapaan akrab Dwiastuti Setyorini ini menjelaskan, setelah mendapatkan persetujuan pihak keluarga, dia didampingi satuan petugas (Satgas) Covid-19 di masing-masing wilayah. Mereka secara bersama-sama membujuk pasien.
“Para pasien ini bisa dibujuk berkat bantuan satgas juga. Karena satgasnya adalah tokoh masyarakat yang mengayomi wilayahnya itu, jadi lebih mudah dalam memberikan pemahaman,” papar dia.
Dalam sehari, Ririn tidak bisa memastikan berapa jumlah pasien yang dapat disuntik vaksin. Namun begitu, dia bersama timnya akan terus mempercepat pelaksanaan vaksin di wilayah tiga kelurahan yang menjadi cakupan Puskesmas Rangkah.
Ia merinci berdasarkan data per 5 Juni 2021, jumlah pasien disabilitas yang sudah divaksin 72 pasien. Sedangkan untuk pasien ODGJ berjumlah 10 orang.
“Karena wilayah kami totalnya ODGJ sekitar 86 orang. Jadi sisanya kami akan terus kebut agar lekas selesai. Tentunya dengan cara humanis dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Tetapi sejauh ini tetap aman terkendali,” jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Kepala Puskesmas Tambakrejo Yekti Hapsari. Dia memastikan proses vaksinasi di wilayahnya setiap hari dilakukan secara bertahap.
Yekti menegaskan, total sasaran di wilayah puskesmas tersebut, sebanyak 65 orang ODGJ dan 75 penyandang disabilitas. “Alhamdulillah untuk yang ODGJ sudah tervaksin sebanyak 17 orang dan disabilitasnya 13 orang,” kata Yekti Hapsari.
Setiap pagi mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB, dia berkeliling ke rumah-rumah pasien untuk memasifkan proses vaksinasi itu. Alhasil, pelan tapi pasti dalam sehari ini setidaknya, ada 12 orang ODGJ yang berhasil disuntik.
“Lalu nanti untuk penjadwalan vaksin kedua, kami hubungi keluarganya. Semua ini terasa lebih mudah karena satgas Covid-19 setempat ikut membantu,” jelasnya.
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita memaparkan, berdasarkan data kumulatif per Jumat (4/6) jumlah pasien yang divaksin sudah mencapai 1.131.051 jiwa. Dia merinci, untuk Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) berjumlah 91.748 orang. Kemudian pelayanan publik berjumlah 636.322 orang, lalu untuk lansia 399.684 orang.
“Berikutnya, untuk ODGJ dan disabilitas totalnya adalah 1.465 orang. Terakhir masyarakat umum pra lansia sudah mencapai 1.832 orang,” ujarnya. (ST01)