SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menjelaskan, ada banyak tantangan yang dihadapi Dinas Pendidikan Jatim. Tantangan tersebut di antaranya masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim, perlindungan bagi guru dan tenaga kependidikan, disparitas pendidikan, sistem zonasi saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), sistem digitalisasi pendidikan di masa pandemi seperti saat ini, dan sebagainya.
Untuk dapat menjawab semua tantangan tersebut, kata Emil Dardak, Dinas Pendidikan Jatim sebagai kepanjangan tangan Pemprov Jatim pada urusan pendidikan membutuhkan mitra kerja. Mitra ini berfungsi sebagai check and balance, kawan berdiskusi, bertukar pikiran terhadap kebijakan yang diambil Pemprov Jatim.
“Kita perlu ada suatu lembaga yang independen tapi kompeten serta berintegritas,” ungkapnya. Hal ini disampaikannya saat Emil melantik Pengurus dan Staf Milenial Komnasdik Provinsi Jatim masa bakti 2021-2026, Sabtu (6/3).
Mantan Bupati Trenggalek tersebut menggambarkan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi Dinas Pendidikan Jatim adalah saat memasuki Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi. “Bagaimana sistem tersebut bisa memberikan rasa keadilan bagi masyarakat Jatim yang ingin mendaftarkan putra putrinya di sekolah tertentu berbasis Kartu Keluarga (KK),” terang dia.
Sementara, sistem tersebut membuat sebagian orang berupaya agar anaknya dapat diterima di sekolah tertentu. Salah satunya dengan memasukkan anak mereka ke dalam KK saudara atau teman mereka yang lokasinya dekat dengan sekolah yang ingin dituju.
Namun di sisi lain anak tersebut tidak tinggal di keluarga tersebut. “Ini penting karena kalau dari penerimaannya saja orang sudah tidak punya Trust (kepercayaan), bagaimana mereka punya Trust kepada sistemnya,” ungkapnya.
Karena itu, dirinya kembali menekankan pentingnya eksistensi Komnasdik. Salah satunya adalah untuk mencoba menjembatani, menyampaikan aspirasi atau mengkritisi regulasi. Sehingga ke depan akan ada kebijakan-kebijakan yang lebih konstruktif bagi dunia pendidikan.
Sementara Ketua Dewan Pengurus Nasional Komnasdik Prof. Burhanudin Tola secara virtual menyampaikan, bahwa Komnasdik bukan sebagai counter terhadap kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Tetapi keberadaannya sebagai mitra harus bersama-sama bekerja membangun pendidikan dan memecahkan persoalan yang dihadapi dunia pendidikan.
Ia mengapresiasi upaya sinergi yang dibangun antara Dinas Pendidikan Prov. Jatim dengan Komnasdik Jatim. Dirinya menilai, berbagai hal yang telah dilakukan kedua lembaga tersebut perlu diadaptasi daerah lain.
“Jawa Timur ini alhamdulillah sudah melakukan berbagai hal bagus untuk nanti bisa dicontoh oleh komnas-komnas di wilayah lain,” kata Prof. Burhanuddin Tola. (ST02)