Surabayatoday.id, Sampang – Hampir setiap tahun, Kali Kemuning di Sampang, Madura, meluap. Luapan tersebut mengakibatkan banjir.
Mengatasi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa kepala balai besar Kementerian PUPR melakukan peninjauan tiga rumah rumah pompa, finalisasi normalisasi sungai Kemuning serta koordinasi untuk mempercepat pembangunan floodway sungai tersebut.
Khofifah menyebut pembangunan floodway akan sangat signifikan untuk memecah dua aliran sungai ini. Floodway dipandang efektif sebagai solusi menurunkan volume genangan banjir akibat meluapnya sungai Kemuning.
Nantinya, anggaran pembangunan floodway ini berasal dari APBN terutama dalam hal pembangunan fisik, sementara untuk pengadaan tanah diharapkan dari Pemkab Sampang. “Dua bulan lalu saya bertemu dengan Menteri PUPR. Bahwa pembangunan floodway ini sebenarnya anggarannya sudah dihitung sejak dua tahun lalu,” kata Khofifah.
Ia juga menjelaskan menteri PUPR juga minta agar Pemkab Sampang melanjutkan proses komunikasi dan negosisasi dengan masyarakat terkait pembebasan lahan tersebut. Menurutnya, pembangunan floodway ini perlu dilakukan karena kapasitas sungai Kemuning jika intensitas hujan tinggi seperti minggu lalu hanya mampu menampung 46 persen debit air. Bila ditambah pembangunan embung dengan luas 5 hektare hanya menambah daya tampung sekitar 5 persen.
“Bila ditotal baru mencapai 51persen daya tampungnya. Jadi solusi signifikan memang melalui pembangunan floodway sehingga ujung alirannya langsung menuju laut,” papar mantan menteri sosial ini.
Selain mempercepat pembangunan floodway, Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air telah membangun lima pompa banjir di Sampang yang saat ini akan di install ulang karena ada yang sistemnya terganggu.
Dalam kesempatan ini, Khofifah meninjau tiga rumah pompa yakni rumah pompa air Delima di Desa Pangelen (Pandiyan), Sampang Kota, rumah pompa Kelurahan Dalpenang (Dek Bukor), Kecamatan Sampang Kota, serta rumah pompa Jrangon di Jalan Bahagia Kelurahan Rong Tengah.
“Ada lima pintu air dua di antaranya kemarin sempat mengalami trouble. Insya Allah segera akan di re-install. Kita berharap dua pintu air ini bisa diselesaikan sebelum 25 desember mendatang,” ungkapnya.
Di sisi lain, dalam perjalanan meninjau pompa air tersebut, Khofifah tak ragu menerjang banjir dan menyapa warga. Ia sekaligus mengingatkan akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dengan membagikan masker serta sembako.
Sementara itu, sampai Minggu (20/12) pukul 13.00 WIB, banjir yang sempat melanda beberapa wilayah di Kab. Sampang akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (18/12), hampir sebagian telah surut. Misalnya di Kecamatan Kedungdung, Sampang, Tambelangan dan Jrengik. (ST02)