Surabayatoday.id, Surabaya – Di Jawa Timur telah dilakukan simulasi Vaksin Imunisasi Covid-19. Simulasi tersebut dilakukan di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Jumat (18/12).
Hadir dalam simulasi tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr H Muhammad Budi Hidayat M.Kes, Kadinkes Jawa Timur, Ketua Umum MUI sekaligus Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Direktur RSI Jemursari Prof Ramdhani, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dan Ketua Umum Arsinu Dr HM Zulfikar As’ad.
Khofifah mengaku bersyukur bahwa simulasi ini dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat sekaligus Rais Amm PBNU KH. Miftahul Akhyar. Kehadiran Ketua MUI ini memberikan keyakinan sekaligus gambaran kepada masyarakat bahwa vaksin covid-19 adalah halal untuk diberikan kepada masyarakat.
“Allhamdulillah, hari ini pelaksanaan simulasi vaksin covid-19 di Jatim dihadiri oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftakhul Akhyar. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini halal,” ujar Khofifah.
Baginya, kehalalan menjadi bagian yang penting dalam meyakinkan masyarakat. Sebanyak apapun vaksin yang disiapkan ketika masyarakat merasa ragu, maka pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 tidak akan sukses.
“Maka kami menyampaikan terimakasih atas kerawuhan ketua umum MUI pusat pada simulasi ini,” lanjutnya.
Gubernur Khofifah juga menyatakan, bahwa Jawa Timur dalam posisi siap melaksanakan pemberian imunisasi vaksin kepada masyarakat. Kondisi itu, diperkuat dengan kondisi Jatim yang telah memiliki 8.501 vaksin karier, 1.800 lemari es, 2.404 vaksinator serta programmer di setiap kabupaten/kota.
Berdasarkan data Kemenkes RI, untuk tahap awal Pemprov Jatim mendapatkan jatah sebanyak 317.000 vaksin. Dari jumlah itu, jika dibagi dua menjadi sekitar 158.500 vaksin.
Saat Pemprov Jatim telah memiliki 2.404 vaksinator bersertifikat. Jika satu orang diberikan vaksin sebanyak dua kali maka dalam waktu 14 hari bisa terpenuhi.
“Jadi pelaksanaan vaksin tidak sampai berbulan-bulan, kecuali jika mendapat tambahan vaksin kami akan siapkan penambahan vaksinator sekaligus fasyankesnya,” ungkapnya.
Khofifah menyebut, keyakinannya tidak sampai berlangsung berbulan-bulan karena Jatim memiliki vaksinator bersertifikat dengan 7 kali proses yang telah dilatih. Ditambah 2 programmer dari 38 kabupaten/kota. Jatim juga memiliki cold storage sebanyak 1.800 yang dapat menyimpan vaksin.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengapresiasi RSI Jemursari yang telah bersedia ditunjuk Kemenkes menjadi contoh bagi RS swasta lainnya. “Semoga ini bisa menyemangati rumah sakit lainnya di Jatim,” kata Khofifah kembali. (ST02)