Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya mengimbau seluruh warga Surabaya mengefektifkan kembali satgas-satgas mandiri di lingkungannya masing-masing. Sebab, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memperhatikan ada indikasi penurunan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah warga.
Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto menilai kedisplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan kini mulai turun. Padahal protokol kesehatan adalah upaya untuk mencegah covid-19.
“Kalau kami perhatikan, kedisiplinan warga sekarang mulai menurun. Makanya, kami imbau kepada para pelaku usaha, tempat kerja dan tempat ibadah untuk mengefektifkan kembali satgas mandiri masing-masing demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya,” kata Irvan Widyanto, Sabtu (12/12).
Kepala BPB Linmas Surabaya ini menegaskan pentingnya memakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan dengan sabun Sebab, akhir-akhir ini warga sudah mulai bersosialisasi dan kumpul-kumpul.
“Nah, ketika kumpul-kumpul itu pasti ada makan-makan yang kemudian melepas masker. Ketika melepas masker itu mereka kemudian ngobrol, kadang sampai lupa waktu. Begini ini yang harus diantisipasi,” katanya.
Menurutnya, dalam bersosialisasi sehari-hari, terkadang hal-hal sepele bisa menjadi perantara penyebaran covid-19. Bahkan, kebiasaan-kebiasaan yang dianggap normal, justru bisa menjadi faktor penyebaran covid-19 dengan cepat.
Ia menyebut setidaknya, ada tiga alasan kenapa covid-19 dapat menular dengan cepat. “Kita sering mengentengkan hal-hal sepele seperti ini, ‘mereka rekan kerjaku, jadi aku bisa bicara tanpa masker’. Kemudian ada pula ‘mereka kan teman-teman dekatku, jadi aku bisa berbincan tanpa pakai masker’. Ada pula ‘mereka kerabatku, jadi aku bisa mengobrol tanpa pakai masker’,” terang Irvan.
Ia mewanti-wanti hal ini jangan terjadi “Jangan sampai kita melakukan tiga kesalahan fatal di atas, pakai selalu maskermu, dan jaga dirimu serta orang-orang di sekitarmu,” tegasnya.
Selain itu, pelaksana tugas kepala Bakesbang Pol Surabaya ini juga menjelaskan bahwa untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, harus menghindari 3C, yaitu closed spaces atau ruang tertutup dengan ventilasi rendah, crowded place atau tempat yang padat orang atau kerumunan, dan close contact setting atau kontak dekat seperti percakapan jarak dekat. Hal itu disingkat 3C.
Di samping itu, harus juga memerhatikan VDJ, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Semakin faktor VDJ dijaga, maka semakin rendah risiko penyebaran covid-19. Sebaliknya, saat ketiga faktor VDJ overlap, maka risiko penyebarannya sangat tinggi. “Jadi, ayo hindari 3C dan harus memperhatikan VDJ,” imbuhnya.
Ia pun kembali mengingatkan kepada semua pihak, terutama warga Kota Surabaya untuk tidak kendur menjaga dan mentaati protokol kesehatan yang sudah dilakukan sejak awal pandemi.
“Tidak boleh kendur dalam menjaga protokol kesehatan. Menurut kami, vaksin terbaik adalah perubahan perilaku dengan biasakan yang tidak biasa, dengan cara itu,” pungkasnya. (ST01)