Surabayatoday.id, Palembang – Jawa Timur sudah sempat meninggalkan zona merah dalam kasus covid-19. Namun kini ada peningkatan kembali kasus akibat libur panjang terjadi secara serentak hampir di semua Provinsi di Indonesia, termasuk di Jawa Timur.
Per 1 Desember 2020, ada tiga kabupaten dan satu kota yang masuk zona merah. Empat daerah, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang dan Kota Batu.
Sementara itu, di provinsi lain seperti di Jawa Tengah terdapat 12 Kabupaten dan Kota yang menjadi zona merah dan di Jawa Barat terdapat 6 kabupaten. Menurut Data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI Kasus Covid-19 aktif di Jawa Timur sebanyak 3.045 kasus, Jawa Barat 7.084 kasus, Jakarta 10.310 kasus, dan Jawa Tengah 14.310 kasus.
Menanggapi kenaikan kasus tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta semua masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspaan dan perketat protokol kesehatan. Pihaknya bersama Satuan Gugus Tugas COVID-19 dan Dinkes Jawa Timur bergerak cepat untuk menangani daerah-daerah dengan lonjakan kasus COVID-19.
“Saya minta semuanya untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan, Satgas Covid-19 saya minta untuk bekerja keras kembali dan lebih ekstra,” katanya, Rabu (2/12).
“Kami juga meminta Satgas Covid-19 Jatim bersama Dinkes agar gerak cepat simultan,” tambah Khofifah.
Ia menambahkan, upaya preventif seperti operasi yustisi bersama jajaran Polda, Kodam , Kejaksaan serta Pengadilan akan di tingkatkan kembali guna meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Hal ini penting dilakukan karena dari data yang ada terdapat tren kenaikan kasus covid-19 secara nasional, termasuk Jawa Timur pasca libur panjang.
Melihat dari pengalaman sebelumnya, maka peningkatan kepatuhan protokol kesehatan mampu membuat 63 persen kabupaten Kota di Jawa Timur berhasil menjadi zona kuning. “Kami telah melakukan kordinasi dengan Forkopimda untuk melakukan operasi yustisi secara masif di berbagai daerah di Jawa Timur, nampaknya protokol kesehatan di beberapa area sudah agak mengendur, jadi kita harus mengencangkan lagi, demi kebaikan bersama,”tegasnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini berharap, agar kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat terus ditingkatkan. “Rumusnya kalau protokol kesehatan kendor maka terjadi peningkatan atau lonjakan covid-19, dan ketika protokol kesehatan kita ketat maka covid-19 akan melandai, atau turun,” katanya kembali.
Untuk diketahui, berdasarkan data nasional per 2 Desember 2020, Recovery rate atau Tingkat Kesembuhan di Jawa Timur merupakan salah satu yang terbaik di Pulau Jawa. Jawa Timur 88,03 persen, Jawa Tengah 70,61 persen, Jawa Barat 85,21persen, DKI Jakarta 90,64 persen, Yogyakarta 73,57 persen dan Banten 67,85 persen.
“Karena itu, mari kita ketatkan lagi penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur. Saya optimis bersama warga Jawa Timur, kita semua bisa melewati pandemi COVID-19 dengan hasil yang terbaik,” pungkas Khofifah. (ST02)