Surabayatoday.id, Surabaya – Malan ini pukul 19.00 WIB akan diselenggarakan debat publik kedua Pilwali Surahaya. Pelaksanaan debat publik ini akan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Sedangkan lokasi debat afalah di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengatakan debat publik sesi kedua peserta Pilkada Surabaya 2020 yang bakal membahas tema ” Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya. Ia menyebut, dalam rapat koordinasi dengan bawaslu, kepolisian, dan Satgas Covid-19, telah disepakati agar sejak 50 meter dari Dyandra sudah dilakukan blocking atau penyekatan untuk mencegah potensi para pendukung masuk ke lokasi.
“Di dalam rakor sudah saya sampaikan, sebaiknya diblocking sejak 50 meter dari Dyandra. Biar tidak berpotensi kerumunan di sekitar lokasi debat,” ujarnya.
Dia berharap pada semua pasangan calon agar tidak mengerahkan massa yg berpotensi menimbulkan kerumunan. Dia mengatakan, lokasi di Dyandra ini lebih bisa mengontrol kerumunan potensi pendukung itu daripada di lokasi debat sebelumnya yang digelar di Hotel JW Marriot.
“Dyandra tempatnya mudah dijangkau dan pintu masuknya hanya satu sehingga pencegahan pendukung untuk masuk lokasi relatif lebih mudah,” tambahnya.
Syamsi mengatakan, teknis debat publik kedua ini tidak jauh beda dengan debat pertama. KPU Surabaya telah menunjuk lima penelis dari perguruan tinggi yakni 1 orang dari Unesa, 1 orang dari UINSA, 2 orang dari Unair dan 1 orang dari ITS.
Debat dimulai pukul 19.00 WIB disiarkan di tiga stasiun TV dan dimoderatori Chaterin Elissen. “Satu jam sebelum debat dimulai, semua paslon sudah harus hadir di lokasi debat,” katanya.
Sementara itu, AKBP Hartoyo Wakapolrestabes Surabaya menegaskan, tidak akan memberikan toleransi bagi pendukung semua pasangan calon. Kalau ada pendukung berkerumun di area Dyandra maka langsung dibubarkan.
“Kami sudah memberi imbauan jangan ada pendukung. Kalau ada pendukung akan kami bubarkan.Di hotel kemarin kan (pendukung) tetap kita usir, tidak ada toleransi,” ujarnya. (ST01)