Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya melalui virtual, Sabtu (31/10). Musda tersebut dihelat di Graha Sawunggaling, lantai 6, Jalan Jimerto Surabaya.
Dalam sambutannya, Risma menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung dalam Musda tersebut. Sebab ia sedang menghadiri agenda di lokasi lain dengan waktu yang bersamaan.
Meski begitu, dia berharap Musda ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk Kota Surabaya. “Kami harap instansi kami bisa bergandengan tangan dengan MUI, khususnya untuk mencegah anak-anak kita agar terhindar dari kenakalan terutama berkaitan dengan perilaku anak-anak,” kata dia.
Misalnya, Risma menyebut bahwa mengkonsumsi narkoba itu haram. Bahkan, setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan. Untuk itu, ia berharap hal semacam ini dapat dijelaskan dengan penerjemah yang mudah dicerna oleh anak-anak.
“Saya harap ini bisa dijelaskan kepada anak-anak kita. Mohon penerjemahan ini bisa diikuti dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, anak-anak sekarang dapat melihat sesuatu lebih luas tanpa ada border atau batasan,” terangnya.
Bagi Risma, anak-anak adalah masa depan bangsa. Menyelamatkan anak-anak Surabaya dari dampak narkoba sangatlah penting. Karenanya, dia kembali berharap kepada MUI agar dapat membantu Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi hal tersebut.
“Karena itu saya mohon dengan hormat, saya mohon dibantu karena terus terang menjaga anak-anak ini dari kehancuran itu sangat berat sekali. Mohon kami bisa dibantu sehingga kami bisa jelaskan kepada anak-anak kita,” papar dia.
Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berpesan kepada para pengurus MUI Kota Surabaya agar dapat membuka pintu setiap masjid untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat positif seperti pada zaman Rasulullah SAW. Terutama untuk mewadahi para remaja melakukan aktivitas sesuai dengan norma yang diajarkan agama.
“Saya berharap masjid dapat dimakmurkan sesuai dengan zaman Rasulullah juga untuk aktivitas sosial lainnya. Pintu masjid saya harap bisa dibukakan untuk remaja kita melakukan aktivitas yang tidak melanggar norma-norma yang ditentukan, mohon bisa diwadahi,” pesan dia. (ST01)